Pemimpin Iran Dikudeta: Analisis Terkait Kerusuhan oleh CIA

by -30 Views

Badan Intelijen Amerika Serikat (Central Intelligence Agency, CIA) pernah membuat skenario kerusuhan dan menggulingkan tokoh besar Iran karena menolak kerja sama bisnis pertambangan minyak dengan Inggris. Tokoh tersebut, Mohammad Mossadegh, menjadi pahlawan di Iran tetapi menjadi paling dibenci di negara-negara Barat. Mossadegh dilantik sebagai Perdana Menteri Iran pada tahun 1951 dan berhasil menjalankan ide nasionalisasi tambang minyak untuk mengubah ketidakadilan yang terjadi sejak abad ke-19 di mana Inggris mengendalikan produksi minyak Iran.

Dengan nasionalisasi tambang minyak, Mossadegh berhasil mendapatkan dukungan masyarakat Iran yang tidak mendapat keuntungan dari industri minyak yang dikendalikan oleh Inggris. Namun, keputusan ini membuat Inggris dan Mohammad Reza Pahlavi marah karena kebijakan nasionalisasi yang bertentangan dengan kepentingan mereka. Meskipun Inggris mencoba negosiasi dan memberi sanksi ekonomi, Mossadegh tetap melanjutkan nasionalisasinya.

Akhirnya, CIA turun tangan pada tahun 1953 dengan tujuan menggulingkan Mossadegh yang dianggap diktator. Dengan dana sebesar US$ 1 juta, CIA memprovokasi kerusuhan di Iran untuk menumbangkan Mossadegh. Setelah kerusuhan pada Agustus 1953, Mossadegh mengakui kekalahan dan digantikan oleh PM baru yang mengizinkan Inggris kembali menambang minyak.

Sayangnya, upaya nasionalisasi Mossadegh gagal dan masyarakat Iran kembali terpuruk tanpa merasakan manfaat dari kekayaan alam mereka. Mossadegh sendiri wafat sebagai tahanan rumah pada tahun 1967 dan baru diakui sebagai pahlawan setelah Republik Islam Iran terbentuk pada tahun 1979.

Source link