Peningkatan Produksi Pangan Sejarah Indonesia Berkat Reformasi Prabowo

by -14 Views

Pada Konferensi Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan lonjakan produksi pangan negara yang mencatat rekor. Lonjakan tersebut disebutkan secara langsung terkait dengan reformasi regulasi menyeluruh dan tindakan anti-korupsi yang diimplementasikan selama bulan-bulan awal masa pemerintahannya. Prabowo menegaskan hal tersebut dalam pidato kuncinya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025 pada Jumat (20 Juni).

Menurut Prabowo, sejak tujuh bulan pemerintahannya, produksi beras dan jagung mengalami kenaikan sekitar 50 persen, yang merupakan peningkatan terbesar dalam sejarah Indonesia. Hal ini disampaikan kepada para audiens pemimpin global, pejabat penting, dan tokoh bisnis internasional.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari perubahan kebijakan yang diarahkan untuk deregulasi dan penegakan hukum anti-korupsi yang ketat di sektor pertanian dan pangan. Ia menekankan bahwa kenaikan produksi ini terjadi karena upaya untuk memotong birokrasi, menghapus regulasi yang menghambat, dan tegas dalam memberantas korupsi.

Salah satu hasil yang paling mencolok dari kebijakan tersebut adalah cadangan beras nasional Indonesia yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 4,4 juta ton. Prabowo menyatakan bahwa hal ini menjadi pijakan bagi tujuan yang lebih ambisius, yakni swasembada pangan dan menjadi pengekspor bersih beras dan jagung dalam empat tahun ke depan.

Keamanan pangan dianggap sebagai salah satu pijakan dari empat prioritas strategis pemerintahan Prabowo, yakni swasembada pangan, kemandirian energi, reformasi pendidikan, dan percepatan industrialisasi. Prabowo juga menekankan pendekatannya yang seimbang dalam ekonomi, yang menggandeng kekuatan kapitalisme sambil tetap mempertahankan intervensi pemerintah untuk menghapus kemiskinan dan kelaparan serta melindungi yang rentan.

Prestasi di sektor pertanian menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih mencolok di arena global, terutama melalui keanggotaannya di BRICS dan keterlibatannya dengan Bank Pembangunan Baru. Dengan hasil positif dari reformasi yang telah dilakukan, Indonesia menyatakan tujuannya untuk tidak hanya mengamankan kemakmuran dalam negeri, tetapi juga untuk muncul sebagai kekuatan yang kredibel dan konstruktif dalam tatanan ekonomi internasional.

Source link