Sejak kejadian ‘Sepang Clash’ pada tahun 2015, di mana Marc Marquez dan Valentino Rossi terlibat dalam pertarungan yang berakhir dengan Jorge Lorenzo sebagai juara dunia, Mugello telah menjadi trek yang tidak ramah bagi pembalap Spanyol tersebut. Terutama pada tahun-tahun berikutnya, terutama pada tahun 2016, ketika tindakan keamanan di paddock Tuscan harus ditingkatkan oleh penyelenggara. Dengan berlalunya waktu, dan dengan pensiunnya Valentino dan cedera yang dialami Marc, seolah-olah air di bawah jembatan telah kembali mengalir dengan baik. Apalagi sekarang, rider berusia 32 tahun itu telah menjadi panutan bagi pabrikan Italia Ducati, serta pemimpin klasemen yang luar biasa.
Namun, pada hari Sabtu setelah memenangkan balapan Sprint yang dramatis dan spektakuler di GP Italia, Marc harus menerima ejekan dari sebagian besar penonton. Meskipun mendengar suara siulan, ia juga mendengar tepuk tangan dari sebagian penonton yang senang dengan balapan dan kembalinya Marc. Pembalap tersebut mengklarifikasi bahwa baginya, hal terpenting dalam balapan adalah kembali ke lintasan sepeda motor.
Kisah menarik datang dari Davide Tardozzi, manajer tim Ducati, yang merasa geram dengan reaksi para penggemar yang menyoraki Marquez saat seremoni pengalungan medali di podium usai balapan. Tardozzi bahkan bertepuk tangan dan menggelengkan kepalanya sebagai tanda agar ejekan tersebut dihentikan. Dalam sebuah video yang diunggah oleh DAZN di media sosial mereka, terdengar Tardozzi berseru, “Demi Tuhan, dia ini tim berwarna merah” sambil menunjuk ke jersey resmi Ducati yang berwarna merah.
Dengan demikian, hubungan Marquez dengan penggemar di Mugello terus memanas meski penampilannya di lintasan semakin mengesankan. Hal ini menunjukkan bahwa situasi di dunia balap MotoGP selalu akan menjadi tontonan menarik, baik di lintasan maupun di tengah-tengah para penggemar yang fanatik.