Situasi politik di Thailand seringkali tidak stabil, dengan sejarah kudeta militer dan pemecatan perdana menteri yang mengguncang negara ini. Seorang pangeran Thailand, Pangeran Paribatra Sukhumbandhu, pernah melarikan diri dari kekacauan politik tersebut dan memilih untuk berlibur ke Indonesia pada tahun 1930-an. Pangeran Paribatra adalah putra dari Raja Chulalongkorn atau Rama V, yang memiliki peran penting dalam pemerintahan Thailand.
Namun, nasib Paribatra berubah secara drastis pada tahun 1932 ketika militer Thailand melancarkan kudeta terhadap Raja Prajadhipok dan Paribatra ditahan karena dianggap terlibat dalam kekuasaan lama. Dia kemudian melarikan diri ke Indonesia, tiba di Batavia sebelum menetap di Bandung bersama keluarganya dan pengikut setianya.
Selama tinggal di Indonesia, Pangeran Paribatra tidak hanya diam di rumah, tetapi juga menikmati liburan bersama keluarganya dengan menjelajahi berbagai tempat wisata di Indonesia. Ia mengunjungi berbagai tempat di Jawa dan Sumatera, termasuk Candi Borobudur dan Dataran Tinggi Dieng. Selain itu, dia juga menjalin hubungan dengan penguasa setempat, menunjukkan sebagai tamu terhormat dari luar negeri.
Kisah perjalanan dan kehidupan Pangeran Paribatra di Indonesia berakhir saat dia meninggal pada tahun 1944 dan dimakamkan di Bandung. Jenazahnya kemudian dipulangkan ke Thailand untuk dikremasi secara resmi di Istana Kerajaan, Bangkok pada tahun 1948. Ini adalah salah satu cerita menarik dari sejarah Thailand yang mencerminkan kehidupan pangeran yang berjuang di tengah gejolak politik negaranya.