Dalam akhir pekan di Assen, banyak momen bersejarah terjadi terkait olahraga. Mulai dari Marc Marquez yang menegaskan ambisinya merebut mahkota MotoGP untuk ketujuh kalinya, hingga Diogo Moreira yang membawa kemenangan pertama untuk Brasil dalam sejarah Moto2, dan Jose Antonio Rueda yang semakin mendekat menuju gelar Moto3 yang pantas dia raih. Namun, di balik lintasan, terdapat konflik antara Jorge Martín dan Aprilia yang sedang memanas. Konflik tersebut berkisar pada perbedaan interpretasi klausul dalam kontrak yang ditandatangani sebelumnya.
Jorge Martín dan Aprilia sedang terlibat dalam perselisihan terkait interpretasi klausul kontrak mereka. Konflik ini mulai terbuka di lintasan Assen dan telah menjadi topik hangat dalam beberapa bulan terakhir. Sementara terdapat pernyataan publik dari kedua pihak, konflik ini juga melibatkan pengacara dan aspek hukum yang kompleks. Dalam upayanya untuk mencari solusi, perwakilan Martín dan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, turut terlibat dalam memberikan pernyataan yang mengonfirmasi posisi masing-masing pihak.
Di tengah ketegangan, Aprilia mempertahankan posisinya berdasarkan aturan yang berlaku dalam dunia balap motor. Mereka juga mencari solusi alternatif dalam penyelesaian konflik. Sementara itu, Honda, melalui Alberto Puig, memastikan bahwa mereka akan berkomunikasi langsung dengan Martín sebagai pembalap, bukan dengan Aprilia sebagai pabrikan. Dalam menghadapi konflik ini, waktu menjadi faktor krusial yang memengaruhi arah penyelesaian yang akan diambil oleh kedua belah pihak.
Dengan berbagai aspek yang terlibat, baik hukum, komersial, maupun olahraga, konflik antara Jorge Martín dan Aprilia masih dalam tahap penyelesaian. Keputusan akhir akan memengaruhi arah karier pembalap dan citra merek yang terlibat.
