Putri dari orang terkaya Indonesia masa kolonial, Oei Hui Lan, memiliki pengalaman unik dalam kehidupan keluarga kaya raya. Walau lahir dari keluarga konglomerat, Hui Lan merasa hidup bersama hewan peliharaan lebih nyaman daripada kesepian di tengah kemewahan keluarganya. Tidak hanya memiliki lahan luas dan kemewahan fisik, namun Hui Lan juga merasa terasing dan kesepian karena kurangnya hubungan sosial dan kehangatan dalam keluarganya.
Kisah Hui Lan ini menunjukkan bahwa kekayaan materi tidak selalu berbanding lurus dengan kebahagiaan dan kesejahteraan emosional seseorang. Meski memiliki segalanya secara material, Hui Lan mengalami kesepian yang mendalam dan kehilangan orang-orang yang dicintainya. Meskipun telah menjalani beberapa pernikahan, termasuk menjadi ibu negara, Hui Lan tetap menghadapi kesendirian dan kekecewaan dalam hidupnya.
Pada akhir hayatnya, Hui Lan mengakui bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak dapat dibeli dengan kekayaan atau materi. Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, Hui Lan tetap merasa tidak pernah benar-benar bahagia. Kisah perjalanan hidupnya memberikan pelajaran berharga bahwa hubungan sosial, kasih sayang, dan kedekatan emosional jauh lebih berharga daripada kekayaan materi semata. Dalam pencarian kebahagiaan sejati, hal-hal tersebutlah yang seharusnya diprioritaskan.
