Seorang bocah SMP dari Kediri, Jawa Timur, bernama Seger, mendadak menjadi kaya setelah menemukan sebuah harta karun emas senilai Rp 2,3 miliar pada tahun 1988. Kisahnya dimulai saat liburan peralihan tahun ajaran baru tiba. Seger merasa senang dan gelisah, senang karena liburan tiba tetapi gelisah karena tidak mampu membayar sekolah ketika tahun pelajaran dimulai.
Untuk menebus biaya sekolahnya, Seger bekerja sebagai buruh tani selama liburan, mencari penghasilan dengan garap lahan sawah orang lain. Pekerjaan yang tidak mudah tersebut dilakukannya demi membayar SPP yang menunggak dua bulan. Pada 21 Juni 1989, saat sedang bekerja di sawah, Seger secara tak terduga menemukan logam berharga yang ternyata adalah harta karun emas.
Benda berharga yang Seger temukan tersebut setelah digali lebih dalam ternyata terbuat dari emas murni dan dihiasi permata serta berlian. Setelah diperiksa, harta karun tersebut diketahui memiliki nilai yang sangat tinggi dan diperkirakan berasal dari zaman Kerajaan Majapahit. Meskipun Seger tidak bisa memanfaatkan kekayaan dari harta karun tersebut, dia menerima kompensasi dari Presiden Soeharto serta beasiswa pendidikan hingga perguruan tinggi sebagai bentuk apresiasi.
Meski tidak menjadi miliarder, Seger merasa bersyukur atas pengalaman langka ini yang telah membuat namanya menjadi viral dan bisa melanjutkan sekolah tanpa khawatir biaya. Hari ini, harta karun tersebut disimpan di Museum Nasional, Jakarta sebagai bagian dari sejarah yang tak terlupakan.
