John Anis, CEO Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam akselerasi transisi energi global. Pada sesi panel Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Berlin, Jerman, dia menegaskan bahwa Pertamina NRE, sebagai subholding Pertamina, memiliki peran kunci dalam memimpin transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Dalam rangka mencapai target net zero emission 2060 yang ditetapkan pemerintah, kolaborasi menjadi hal yang sangat penting.
John menyatakan bahwa transisi energi tidak bisa dilakukan sendirian, melainkan memerlukan kerja sama lintas negara, lintas sektor, dan lintas teknologi. Kemitraan dengan investor dan teknologi dari Eropa dianggap sebagai peluang besar, baik dalam penyediaan modal, transfer pengetahuan, maupun inovasi. Dia menyoroti tiga hal utama yang akan memperkuat kerja sama Indonesia-Eropa, yaitu investasi dan inovasi bersama, pembelian jangka panjang dan akses pasar, serta pembangunan kapasitas bersama.
Selain itu, John juga menggarisbawahi pentingnya mencapai keseimbangan antara ketahanan energi dan transisi menuju energi rendah karbon. Pertamina NRE tengah menerapkan strategi ganda dengan tetap fokus pada bisnis energi konvensional sambil mempercepat pengembangan energi baru seperti surya, bioenergi, hidrogen, dan bahan bakar berkelanjutan. Dia juga memperlihatkan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan mitra Eropa dan internasional guna mencapai target net zero emission (NZE) tahun 2060.
Kesimpulannya, John Anis mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan mampu membawa manfaat penuh bagi Indonesia serta memberikan kontribusi positif dalam akselerasi transisi energi global.
