Pembalap F1 Max Verstappen kembali meraih kemenangan dominan di GP Azerbaijan, mengikuti kesuksesannya di Monza. Pada balapan ini, Verstappen memperlihatkan kecerdasannya dalam strategi balapan, mengalahkan lawan-lawannya dengan start menggunakan ban keras. Menurut bos tim Red Bull, Laurent Mekies, Verstappen telah memiliki rencana yang matang sejak kualifikasi yang penuh hambatan, di mana pembalap Belanda itu sudah memahami bahwa perlombaan ini akan diselingi dengan safety car. Dengan strategi yang dipimpin oleh Verstappen, Red Bull mengikuti langkahnya walaupun dengan risiko tertentu.
Dalam balapan di Baku, Verstappen berhasil menghindari risiko-risiko yang dapat mengganggu jalannya perlombaan, seperti yang terjadi di Monza sebelumnya. Meskipun Red Bull tidak menafikan kecepatan lawan, seperti yang ditunjukkan oleh George Russell dan McLaren, namun strategi Verstappen memaksimalkan kecepatan mobil dan membuat celah pada ban keras membuktikan keunggulannya. Meskipun McLaren sulit untuk diukur kecepatannya karena beberapa kegagalan teknis, namun hal ini tidak membuat Red Bull merasa nyaman untuk bersantai.
Dengan demikian, visi dan strategi balapan Verstappen, yang telah dirancang dengan matang sejak awal, membawanya meraih kemenangan di GP Azerbaijan. Keberhasilan Verstappen dalam mengatur strategi dan adaptasi tim Red Bull dengan baik, menunjukkan betapa pentingnya peran seorang pembalap dalam meraih sukses di lintasan balap.





