Musim Formula 1 kali ini melihat FIA menghadapi tantangan baru dengan suhu yang panas di Grand Prix Singapura. Untuk pertama kalinya, rompi pendingin khusus telah dikembangkan untuk menanggapi kondisi cuaca yang ekstrem ini, setelah insiden panas di GP Qatar 2023. Meskipun penggunaan rompi ini masih opsional, pembalap seperti Max Verstappen memiliki pilihan untuk menghindari penggunaan rompi dengan mengemudi dengan beban tambahan 500 gram. Sebagian besar pembalap memilih untuk menggunakan rompi pendingin ini dalam uji coba di Singapura, meskipun beberapa di antaranya melaporkan bahwa rompi menjadi panas setelah beberapa lap.
Rompi pendingin ini bertujuan untuk menjaga stabilnya suhu tubuh pembalap selama balapan, tetapi beberapa pembalap mengalami masalah yang berbeda. Dari sudut pandang pengemudi seperti Fernando Alonso dan Gabriel Bortoleto, ketahanan dan efektivitas rompi ini menjadi sorotan. Meskipun ada potensi bahwa rompi ini dapat meningkatkan kenyamanan pembalap selama balapan, beberapa dari mereka mengeluhkan masalah panas yang dihadapi oleh rompi itu sendiri.
Dalam keseluruhan balapan yang panjang di Singapura, rompi pendingin ini terbukti memiliki manfaat bagi sebagian pembalap, meskipun tantangan konsistensi suhu tetap menjadi perhatian. Dengan pilihan yang masih opsional dalam penggunaan rompi ini hingga 2026, pembalap dan tim akan terus mengevaluasi manfaatnya di lintasan Formula 1.
