Rahasia Kegagalan Dukun Santet RI Terhadap Tentara Israel

by -66 Views

Artikel ini merupakan bagian dari CNBC Insight yang memberikan penjelasan sejarah untuk memahami kondisi saat ini melalui relevansinya dengan masa lalu.

Pasukan militer Israel terus melakukan serangan kejam terhadap warga Palestina, memicu kemarahan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Untuk menunjukkan solidaritas, masyarakat Indonesia telah melakukan berbagai langkah, mulai dari aksi demonstrasi, penggalangan bantuan kemanusiaan, hingga upaya diplomatik di forum internasional. Namun, satu hal yang perlu dipertanyakan adalah mengapa belum ada upaya melalui jalur ghaib seperti santet.

Kebudayaan Indonesia memiliki praktik spiritual yang diyakini mampu menciptakan dampak nyata, bahkan pada orang yang berada jauh. Fenomena kepercayaan pada kekuatan ghaib dapat dijelaskan melalui analisis antropologi, termasuk teori dari Claude Levi-Strauss tentang kekuatan sihir dan dukun.

Levi-Strauss menjelaskan tentang keyakinan atas efektivitas praktik santet dan ritual dukun, yang bergantung pada kepercayaan tiga unsur yang saling terkait. Unsur tersebut meliputi kepercayaan sang dukun pada teknik yang digunakan, keyakinan orang sakit atau target sihir, serta dukungan dari masyarakat. Jika satu unsur tidak terpenuhi, praktik sihir tidak akan berhasil.

Jadi, apakah dukun Indonesia bisa melancarkan serangan ghaib kepada tentara Israel? Menurut analisis Kompleks Shaman dari Levi-Strauss, hal tersebut tergantung dari kepercayaan yang ada pada ketiga unsur tersebut. Karena korban santet juga harus percaya pada kekuatan dukun. Oleh karena itu, efektivitas santet dan ritual dukun membutuhkan korelasi psikologis yang kuat antara dukun, korban, dan masyarakat.

Selain itu, alasan mengapa dukun santet Indonesia tidak bisa membunuh tentara Israel juga terkait dengan kekurangan dalam memenuhi ketiga unsur tersebut. Sejarah juga menunjukkan bahwa efektivitas praktik sihir tergantung pada kepercayaan yang bersifat holistik dan terikat erat antara dukun, korban, dan masyarakat.

Source link