Aprilia menemukan keberhasilan di paruh kedua MotoGP 2025 di Australia meskipun tidak bersama tim resmi mereka. Musim ini didominasi oleh Marc Marquez, namun pentingnya bahwa Noale, meskipun tanpa pembalap andalannya, Jorge Martín, telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal daya saing. RS-GP mengalami kemajuan signifikan dalam tes kolektif di Aragon, yang kemudian membuat motor Italia ini mampu bersaing di papan atas. Dalam beberapa balapan terakhir, Aprilia muncul sebagai motor standar di grid, terutama dengan performa Ducati GP25 yang memburuk. Bahkan, di MotoGP Indonesia dan Australia, Aprilia telah menjadi motor terkuat. Di Phillip Island, pengendara Raul Fernandez berhasil meraih kemenangan atas Fabio Di Giannantonio. Dengan kemenangan ini, Aprilia mencapai momen bersejarah dengan kemenangan ke-300 dalam sejarah Kejuaraan Dunia.
Momen ini mengingatkan pada kemenangan pertama Aprilia pada tahun 1987 oleh Loris Reggiani di kelas 250 cc. Raul Fernandez bergabung dengan daftar pembalap pilihan yang mencapai kemenangan bulat, setelah prestasi Valentino Rossi dan Mattia Pasini sebelumnya. Rossi, dengan 26 kemenangan dan dua gelar juara dunia, merupakan pembalap tersukses dalam sejarah Aprilia, diikuti oleh Max Biaggi dan Jorge Lorenzo. CEO Aprilia, Massimo Rivola, mengakui kompetitivitas motor tersebut, dengan Fabiano Sterlacchini dan tim Noale yang berperan dalam peningkatan kinerja. Saat ini, 18 pembalap dari grid MotoGP pernah meraih kemenangan, termasuk Raul Fernandez dan Fermín Aldeguer.
Kemenangan Fernandez di Australia juga menandai kemenangan pertama Trackhouse Racing Team dalam dua tahun terakhir, menciptakan sejarah dengan seluruh tim di Kejuaraan Dunia berada di podium teratas. Dari sisi pembalap, masih ada beberapa pembalap seperti Pedro Acosta, Ai Ogura, Luca Marini, dan Somkiat Chantra yang belum merasakan kemenangan di MotoGP. Bagaimana pendapat Anda tentang prestasi Aprilia dan para pembalapnya?





