Jejak Patogen Saat Pasukan Napoleon Runtuh

by -134 Views

Musim dingin 1812 menjadi titik terendah dalam sejarah Eropa, di mana pasukan Napoleon Bonaparte yang dulunya kuat dan menaklukkan setengah benua, hancur lebur di jalan pulang dari Rusia. Puluhan ribu prajurit meninggal bukan akibat pertempuran, namun karena kondisi dingin, kelaparan, kelelahan, dan penyakit yang menular di antara mereka. Tifus dan demam parit, penyakit yang selama ini diyakini sebagai penyebab utama kematian, kini dipertanyakan oleh penelitian terbaru.

Sebuah penelitian oleh sekelompok ilmuwan menemukan jejak dua bakteri lain pada jasad prajurit Napoleon, yang menunjukkan bahwa pasukan itu mungkin diserang oleh patogen lain selain tifus. Bakteri Borrelia dan Salmonella enterica ditemukan dalam analisis DNA purba dari gigi prajurit di Vilnius, Lithuania. Borrelia adalah penyebab demam yang datang dan pergi, sementara Salmonella menyebabkan penyakit mirip tifus. Meskipun temuan ini bukan berarti tifus tidak hadir di antara mereka, namun memberikan petunjuk bahwa pasukan Napoleon mungkin terinfeksi oleh lebih banyak patogen daripada yang diperkirakan.

Penemuan ini mengejutkan bagi sebagian ilmuwan dan membuka pemahaman baru tentang penderitaan pasukan Napoleon. Metode analisis DNA purba membuka peluang untuk mengidentifikasi bakteri penyebab penyakit masa lalu, dan membuktikan sejarah tidak hanya berkaitan dengan ambisi politik dan peperangan, namun juga rapuhnya tubuh manusia di hadapan ancaman mikroba, cuaca, dan kesalahan manusia. Intrik politik yang mendorong Napoleon menyerang Rusia, serta kondisi pasukan yang terkuras melawan musuh internal dan eksternal, memberikan gambaran utuh tentang tragedi musim dingin 1812 yang tak terlupakan.

Source link