Pada F1 GP Meksiko, Tsunoda, pembalap Red Bull, mencuri perhatian dari prinsipal tim oleh kinerjanya yang solid meskipun finis di posisi ke-11. Meski selalu di bawah bayang-bayang Verstappen, Tsunoda terus berjuang tanpa menyerah. Meskipun gagal masuk Q3, Tsunoda hanya kalah tipis dari Verstappen, menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Setelah pitstop yang lambat, Tsunoda kehilangan peluang poin, tetapi masih menunjukkan daya saing yang tak terbantahkan.
Laurent Mekies, Kepala Tim Red Bull Racing, menyatakan kepuasan atas performa Tsunoda yang mendekati Verstappen dalam beberapa aspek balapan. Meskipun defisitnya rata-rata lebih dari 0,4 detik, Mekies mempertimbangkan kinerja pembalap Jepang ini sebagai langkah maju. Meskipun Red Bull bermasalah dalam menentukan pengemudi mobil kedua, Tsunoda tetap diperhitungkan berkat peningkatan performanya. Arvid Lindblad, anak didik Red Bull lainnya, juga menunjukkan potensi yang menjanjikan, mengalahkan Tsunoda dalam sesi latihan FP1.
Red Bull kini berada dalam dilema untuk memilih antara Tsunoda, Lawson, atau Lindblad untuk posisi yang kosong di tim. Performa impresif Lindblad dalam FP1 menambah kompleksitas keputusan tim. Meski demikian, Red Bull bersikeras untuk tidak terburu-buru dalam menentukan siapa yang akan mengemudikan mobil kedua mereka. Mereka memberikan kesempatan pada para pengemudi untuk membuktikan kemampuan mereka di lintasan sebelum membuat keputusan yang final.
