5 Alasan Mengapa Kita Bersefrekuensi dengan Orang Baru Kenal

by -37 Views

Apakah Anda pernah merasa seketika bisa terhubung dengan seseorang tanpa alasan yang jelas? Misalnya, merasa nyaman saat berinteraksi dengan seseorang yang baru dikenal di tempat umum, atau merasa seolah-olah ada ikatan khusus ketika pertama kali bertemu dengan orang lain. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sebnem Ture dari Northwestern University, faktor neurobiologis dapat menjadi salah satu penyebabnya. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications pada tahun 2018, para relawan yang memiliki hubungan sosial dekat menunjukkan pola aktivitas otak yang mirip, terutama di area yang berhubungan dengan emosi, perhatian selektif, dan pemahaman terhadap keadaan mental orang lain.

Selain itu, kesamaan gaya bahasa dan latar belakang juga dapat mempengaruhi seberapa cepat kita merasa terhubung dengan seseorang. Penelitian LSM mengungkap bahwa orang yang meniru gaya bahasa satu sama lain secara tak sadar cenderung merasa lebih dekat, meskipun dalam percakapan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa kesamaan gaya bahasa bisa menjadi isyarat adanya koneksi yang mendalam.

Bukan hanya itu, situasi yang sama-sama rentan seperti menghadapi tantangan hidup atau mengejar tujuan bersama juga dapat menciptakan ikatan emosional. Tertawa bersama atau memiliki selera humor yang mirip juga dapat mempengaruhi seberapa dekat hubungan kita dengan orang lain.

Sistem limbik dalam otak juga memainkan peran penting dalam proses terbentuknya hubungan emosional yang kuat. Ketika dua orang merasa sefrekuensi, sistem limbik akan terlibat dalam mengatur, memproses, dan mengingat perasaan mereka. Kondisi emosional yang serupa seringkali menunjukkan adanya resonansi limbik, di mana emosi mereka saling terhubung dan teratur secara mendalam.

Namun, resonansi limbik tidak selalu terjadi dan tidak akan muncul dengan semua orang. Keselarasan emosional dan kualitas hubungan yang baik memainkan peran penting dalam membentuk resonansi limbik yang efektif. Jarak fisik tanpa keterbukaan emosional tidak akan menciptakan ikatan yang kuat, sementara lingkungan dan kepercayaan yang baik dapat memperkuat resonansi limbik. Mengetahui hal ini dapat membantu kita memahami lebih dalam mengenai hubungan emosional yang terjalin dengan orang-orang di sekitar kita.

Source link