Okra, juga dikenal sebagai lady’s finger atau bendi, merupakan tanaman yang tumbuh di daerah iklim hangat dan tropis seperti di Afrika dan Asia termasuk Indonesia. Okra hadir dalam dua varian warna yaitu hijau dan merah dengan bentuk yang mirip kacang panjang namun lebih pendek. Beragam resep bisa dibuat dari okra mulai dari tumis, acar hingga kripik. Tekstur lendir dan keberadaan biji di dalamnya membuat okra memiliki rasa ringan yang unik. Nilai gizi okra sangat tinggi seperti yang dilaporkan oleh Healthline, dengan berbagai nutrisi penting termasuk vitamin, mineral, dan protein.
Okra kaya akan antioksidan, terutama polifenol dan vitamin A serta C, yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas dan beragam penyakit. Kandungan mucilage pada okra membantu dalam mengikat kolesterol sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Dengan kemampuannya dalam mengontrol kadar gula darah, okra juga bermanfaat bagi penderita pradiabetes dan diabetes tipe 2. Folat yang terdapat dalam okra juga memberikan manfaat selama kehamilan untuk perkembangan janin yang sehat.
Tidak hanya itu, penelitian baru menemukan bahwa okra memiliki sifat antikanker kolorektal yang dapat membantu dalam pengobatan kanker usus besar. Meskipun memiliki banyak manfaat, perlu diingat bahwa okra mungkin tidak cocok untuk semua orang. Orang yang alergi terhadap okra atau fruktan yang terdapat dalam okra bisa mengalami gejala yang tidak diinginkan. Harus diingat bahwa mengonsumsi okra dengan jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan efek samping dan konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi okra secara berlebihan.
