Pada akhir 2023, Marc Marquez mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Honda sebelum menyelesaikan kontraknya, memicu kenangan Lucia Marini tentang impiannya untuk bergabung dengan tim pabrikan Honda seperti saudaranya, Valentino Rossi. Marini, seorang pembalap berusia 28 tahun, beralih dari VR46 Racing Team milik Rossi untuk membantu membangkitkan Honda yang saat itu sedang mengalami krisis. Langkah maju Honda, terutama dengan podium Joan Mir di Jepang dan Malaysia, menunjukkan bahwa tim berada di jalur yang benar.
Marini dikenal sebagai individu yang tertutup dan menyukai privasi dalam kehidupan pribadinya. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa kontribusi terbesarnya untuk Honda adalah memberikan jawaban kepada para insinyur. Dalam upayanya membantu tim, Marini fokus pada pengembangan teknis motor dan berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah.
Selain itu, Marini juga menunjukkan minatnya dalam memahami data telemetri dan belajar bahasa Jepang untuk meningkatkan komunikasi dengan tim teknis Honda. Meskipun menghadapi tantangan, dia berkomitmen untuk terus mengembangkan keterampilan ini.
Sementara itu, Marini juga membahas bagaimana proses kemandirian dan fokus pada tim pabrikan Honda telah memengaruhinya dalam hubungannya dengan VR46 Riders Academy. Meskipun demikian, dia menyatakan keyakinan bahwa Akademi akan terus mencetak generasi pembalap yang mampu bersaing di Kejuaraan Dunia.
Dari segi mental, Marini menegaskan bahwa pekerjaan mental adalah aspek penting dalam persiapan seorang pembalap MotoGP. Meskipun setiap pembalap memiliki pendekatan yang berbeda, Marini percaya bahwa pemahaman diri yang lebih baik membantu mengungkap potensi tertinggi dalam balapan.
Dalam lima tahun ke depan, Marini berharap dapat terus bersama Honda dan meraih kemenangan. Kontribusinya yang konsisten dan fokus pada pengembangan teknis membuatnya menjadi bagian yang berharga dari tim pabrikan Honda.





