Pria yang Betah Bekerja Selama 50 Tahun Tanpa Resign, Akhirnya Menyadari Penyesalan

by -116 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi sebagian orang, pindah pekerjaan adalah hal biasa. Dengan pindah pekerjaan, seseorang bisa memperoleh pengetahuan baru, jabatan yang lebih tinggi, dan gaji yang lebih besar. Namun, hal ini tidak dilakukan oleh Kip Turner. Dia justru bertahan selama 50 tahun tanpa mengundurkan diri di perusahaan yang sama sejak dia mulai bekerja, yaitu perusahaan komunikasi AS, AT&T.

Turner pertama kali bekerja di AT&T pada tahun 1973 ketika dia berusia 18 tahun sebagai teknisi instalasi. Sebelumnya, dia adalah seorang mahasiswa kedokteran hewan di Arkansas State University. Namun, dia menyadari bahwa menjadi seorang dokter hewan di masa depan cukup sulit, sehingga dia memutuskan untuk keluar dari kampus. Setelah itu, dia mulai bekerja sebagai supir truk sebelum akhirnya bekerja di AT&T sampai sekarang.

Selama 5 dekade bekerja, Turner mengungkapkan bahwa dia pernah menduduki 8 jabatan yang berbeda, mulai dari jabatan terendah hingga mencapai posisi tertinggi sebagai teknisi utama. Dia juga pernah mengikuti 150 kursus teknik di seluruh AS untuk mendukung pekerjaannya, dan semua biaya kursus tersebut ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, Turner tidak bisa menyangkal bahwa keterampilan yang dimilikinya adalah berkat bantuan besar dari AT&T.

Meskipun demikian, setelah bekerja selama 50 tahun, kini Turner merasa menyesal. Dalam wawancara dengan CNBC Make It, dia bercerita bahwa penyesalannya tersebut berhubungan dengan pendidikan. Turner, yang hanya lulus SMA, merasa sedih karena dia tidak bisa melanjutkan studi teknik di perguruan tinggi.

“Saya ingin mendapatkan gelar insinyur,” kata pria berusia 68 tahun tersebut.

Memang, AT&T menawarkan beasiswa pendidikan untuk seluruh karyawannya. Namun sayangnya, Turner tidak memanfaatkannya. Dia terlalu fokus bekerja dan tidak sadar bahwa usianya sudah hampir mencapai 70 tahun.

Di usianya yang sudah lanjut, Turner tidak pernah terpikir untuk kembali ke sekolah, meskipun AT&T tidak melarang akses ke beasiswa. Sebab, dia sudah sibuk dengan kehidupan pribadi dan bisnisnya. Waktunya sudah habis untuk mengurus kedua hal tersebut.

“Saya memiliki beberapa rekan kerja yang kembali ke sekolah. Mereka sedikit lebih muda dari saya dan mengakui bahwa bekerja dan kuliah secara bersamaan sangat sulit,” kata Turner.

Berdasarkan pengalamannya tersebut, Turner memiliki pesan penting kepada generasi muda agar tidak mengalami penyesalan yang sama.

“Manfaatkan semua peluang pelatihan dan pendidikan yang ditawarkan oleh perusahaan, baik itu penggantian biaya atau cuti kerja untuk kuliah,” ujar Turner.

(mfa)