Pedagang Asongan Sukses Hanya dengan Menawarkan Pisau Cukur, Tapi Raih Keuntungan Rp 104 Tahun

by -115 Views

Pedagang asongan sering dianggap rendahan. Ada pandangan bahwa mereka sulit menjadi kaya karena hanya menjual ‘barang recehan’. Sayangnya, pandangan itu telah dibuktikan salah oleh King Camp Gillette. Dia adalah salah satu contoh pedagang asongan yang sukses dengan konsisten menjual ‘barang recehan’ dan akhirnya berhasil membangun perusahaannya sendiri yang saat ini bernilai Rp 104 Triliun.

Kisah ini dimulai pada tahun 1895. King Camp Gillette adalah seorang pedagang asongan yang tinggal di Massachusetts, Amerika Serikat. Setiap hari dia menjajakan barang dagangannya keliling kota, tanpa memedulikan cuaca, yang penting dagangannya laku terjual agar ia bisa melanjutkan hidupnya.

Saat berkeliling kota, Gillette mendengar keluhan banyak pria yang kesulitan untuk tampil rapi dan bersih karena cara mencukur yang ribet. Dari situlah, Gillette mendapatkan ide untuk membuat pisau cukur dengan dua sisi yang dapat digunakan berulang kali dan kemudian baru dibuang ketika sudah tumpul.

Pisau cukur buatannya sangat laris terjual. Gillette yang kewalahan menerima pesanan, akhirnya meminta bantuan kepada Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk membuat mesin pencetak pisau cukur. Bersama seorang peneliti bernama Nickerson, mereka berhasil memproduksi pisau cukur dengan jumlah besar yang kemudian dijual dengan merek Razor.

Pada tahun 1901, Gillette mendirikan toko sendiri dan mulai menjual produknya dengan merek dagang Razor. Dia juga menjaga hak cipta dari temuannya dan mendapatkan banyak keuntungan dari lisensi produksi pisau cukur.

Kekayaan Gillette saat itu tidak diketahui secara pasti, namun berdasarkan penjualan produknya yang laris, dapat diproyeksikan bahwa kekayaannya mencapai miliaran rupiah.

Pisau cukur Gillette juga masuk ke Indonesia pada tahun 1913 dan diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “silet”.

Meskipun Gillette meninggal pada tahun 1932, bisnis pisau cukurnya tetap berlanjut. Hingga saat ini, Gillette masih eksis di dunia dan telah menjadi bagian dari Procter & Gamble (P&G).

Perusahaan mengklaim bahwa setiap tahun ada 750 juta orang yang menggunakan pisau cukur pertama di dunia, dan penjualan produk Gillette pada tahun 2022 mencapai US$ 6,6 Miliar atau Rp 104 Triliun.