Gara-Gara Ini, Dosen Kaya Raya, Hartanya Tembus Rp 482 T

by -83 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Perbincangan mengenai gaji dosen belakangan ini menjadi hangat setelah diketahui berapa nominal penghasilannya. Atas dasar ini, banyak orang berpikir bahwa hanya dengan menjadi dosen butuh waktu lama untuk menjadi miliarder.

Kisah James Harris Simons alias Jims Simons bisa menjadi pembelajaran: bagaimana seorang dosen bisa memiliki harta sebesar US$ 30,7 miliar atau Rp 482 triliun.

Sebagai catatan, Jims Simons adalah seorang dosen matematika asal Amerika Serikat. Bagi Simons, matematika sudah menjadi bagian dari hidupnya. Dia selalu menyukai ilmu yang bagi sebagian orang sangat sulit itu. Karena kecintaannya terhadap matematika, dia berhasil lulus S3 dari University of Berkeley pada tahun 1961 atau di usia 23 tahun.

Kecintaan terhadap matematika terus berlanjut hingga dia bekerja. Simons menjadi dosen di Harvard University dan juga pernah membantu Kementerian Pertahanan AS dalam pemecahan kode matematis. Namun, ada satu hal yang mengganjal dalam perjalanan hidupnya, yaitu masalah uang.

Dalam otobiografi “The Man Who Solved The Market How Jim Simons Launched The Quant Revolution” (2019), Simons bercerita bahwa dia membutuhkan uang lebih banyak untuk kebutuhan sehari-hari dan terus berusaha mencari cara untuk menghasilkan uang. Akhirnya, dia mendirikan perusahaan bernama iStar dengan menggunakan kemampuan matematikanya.

Melalui iStar, Simons berusaha untuk mendapatkan uang dengan cara meneliti dan menghitung matematis perdagangan di bursa saham. Cara ini berhasil membuatnya kaya dan membuka ide bisnis baru di sektor investasi.

Pada tahun 1982, dia mendirikan firma investasi Renaissance Technologies. Simons mengumpulkan banyak ahli matematika di sini. Semua diberikan tugas yang sama, yaitu menciptakan model perdagangan, menganalisis informasi, dan membuat prediksi tentang dinamika pasar saham.

Menurut penjelasan Wall Street Journal, cara seperti ini menjadi perbedaan antara perusahaan investasinya dengan pesaing-pesaingnya. Sebagai seorang ilmuwan, Simons menjadikan perusahaannya sebagai laboratorium. Setiap orang dapat berbagi ide dan bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Akhirnya, tugas-tugas seperti itu berhasil membuat perusahaannya sukses. Nama Simons semakin terkenal, terutama setelah Renaissance Technologies terbukti menghasilkan keuntungan besar bagi para investor. Sejak tahun 1988 hingga 2018, perusahaan berhasil membawa keuntungan sebesar 39% per tahun.

Sebagai pemilik perusahaan, Simons secara otomatis menjadi kaya. Forbes mencatat bahwa dia memiliki harta sebesar US$ 30,7 miliar atau Rp 482 triliun. Dengan kekayaan tersebut, dia menempati posisi ke-51 sebagai orang terkaya di dunia.

Semua usaha itu dijalankan bersamaan dengan tugasnya sebagai dosen di berbagai kampus. Selama hidupnya, dia mengajar dan juga berbisnis. Hingga saat ini, perusahaannya masih beroperasi dan diisi oleh banyak ahli matematika, fisika, dan komputer yang bertugas di sektor pasar modal.

Sekarang, Jim Simons telah pensiun. Dalam sisa hidupnya, dia juga aktif dalam kegiatan filantropis di Amerika Serikat dengan memberikan banyak sumbangan untuk kepentingan umum.

(Artikel Selanjutnya: Pedagang Asongan Konsisten Jual Pisau Cukur & Cuan Rp 104 T)

(mfa/sef)