Pengusaha Tionghoa di Indonesia Memeluk Islam karena Khawatir Dosa Karena Kekayaan

by -988 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Masagung atau Tjio Wie Tay adalah seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa. Dia menjadi kaya berkat memiliki Toko Buku Gunung Agung yang pada bulan Mei 2023 ditutup. Salah satu bagian menarik dari kehidupannya adalah ketika dia mengalami krisis batin yang luar biasa saat menjadi miliarder.

Pada tahun 1970-an, saat Masagung berusia 50 tahun, dia mengalami krisis kesadaran. Kehidupan yang nyaman, kekayaan, dan kedudukan terhormat membuatnya merasa takut. Saat itu, buku “Apa dan Siapa?” (2004) mencatat bahwa Toko Gunung Agung mencapai puncak kejayaan. Perusahaan tersebut telah menjadi pusat perdagangan buku di Indonesia.

Gunung Agung tidak hanya menerbitkan dan menjual buku, tetapi juga berinvestasi di sektor pariwisata, perhotelan, dan penukaran uang. Berkat hal tersebut, Masagung menjadi seorang miliarder.

Meskipun sukses secara finansial, Masagung merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Dia takut bahwa keberhasilan dan kekayaan yang dia peroleh akan menjadi bumerang baginya. Namun, kehidupannya berubah ketika dia bertemu dengan Ibu Tien Fuad Muntaco, seorang pakar hipnotis dan telepati, yang kemudian mempengaruhi Masagung untuk masuk ke dalam agama Islam.

Pengaruh Tien Fuad Muntaco membuat Masagung menjadi lebih Islami dan aktif dalam menyebarkan ajaran agama Islam. Dia mendirikan Yayasan Jalan Terang yang membiayai pembangunan masjid, rumah sakit, dan museum Wali Songo. Selain itu, dia juga mengambil peran aktif dalam dakwah Islam di Ibukota dan mempromosikan Islam melalui penerbitan buku-buku Islami.

Langkah-langkah inilah yang membuat Masagung dianggap maju oleh Denys Lombard. Meskipun menghadapi masa muda yang sulit, Masagung berhasil menyesuaikan diri dengan tradisi Jawa dan kebutuhan akan kebatinan.

Usahanya dalam menyebarkan ajaran Islam terus berlanjut hingga dia meninggal pada 24 September 1990.
(Penerjemahan dari CNBC Indonesia)