Memperoleh Rp 3 Miliar dari Barang Bekas, Sosok Ini Jadi Miliarder

by -77 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Pandemi Covid-19 telah menghentikan aktivitas orang-orang. Semua orang terpaksa tinggal di rumah, yang kadang-kadang menimbulkan rasa bosan. Ketika bosan, banyak orang mencari kesibukan sendiri. Salah satunya adalah bisnis seperti yang dilakukan oleh Sophie Riegel, seorang mahasiswi di Duke University pada tahun 2020.

Awalnya, Riegel tidak memiliki rencana untuk berbisnis. Pada tahun 2020, ia hanya berencana untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, sayangnya pandemi datang dan membuat kuliah berubah menjadi daring. Pada titik ini, rasa bosan mulai muncul dan membuatnya terpikir untuk berbisnis.

Hal menariknya, bisnis ini dimulai tanpa modal. Ia memanfaatkan pakaian dan barang bekas yang tidak lagi digunakan di rumahnya untuk dijual secara online. Melalui cara ini, Riegel mengaku kepada CNBC Make It bahwa ia berhasil menghasilkan US$ 200 atau sekitar Rp 3 juta.

Dari situlah, ia mulai kecanduan berbisnis barang bekas. Ia kemudian mencari barang-barang bekas di sekitar Durham dan Chapel Hill, North Carolina. Barang bekas yang dicarinya adalah yang masih berkualitas baik. Kemudian, barang-barang tersebut dijual mulai dari harga US$ 1 hingga US$ 10 di e-commerce.

Dari penjualan tersebut, perempuan kelahiran 2001 ini mengaku mendapatkan keuntungan sekitar US$ 50 atau sekitar Rp 700 ribu per hari. Dalam sebulan, ia bisa mendapatkan keuntungan sebesar US$ 10.300 atau sekitar Rp 163 juta.

Sejak saat itu, ia terus menjalankan bisnisnya hingga lulus di tahun ini. Berdasarkan dokumen yang ditinjau oleh CNBC Make It, penjualan barang bekas itu mencapai US$ 123.800 atau sekitar Rp 1,9 miliar selama 4 tahun. Bahkan setelah dikurangi biaya operasional, keuntungannya lebih besar dari jumlah tersebut.

Riegel telah mengantongi total laba bersih lebih dari US$ 192.000 atau sekitar Rp 3 miliar sejak memulai usahanya, setelah memperhitungkan biaya platform dan harga pokok barang, demikian seperti yang dikutip oleh CNBC Make It.

Hingga saat ini, ia masih menjalankan bisnis tersebut sambil bekerja sebagai penulis dan psikolog. Dari bisnis tersebut, ia berhasil mendapatkan cuan sebesar US$ 400-500 atau sekitar Rp 6-7 juta setiap harinya. Bahkan, bisnis barang bekas tersebut menyumbang 70% dari pendapatannya setiap bulan, melebihi gaji yang diterima sebagai seorang psikolog.

Meskipun kesibukannya semakin bertambah, ia tidak lagi menjalankan bisnis sendirian. Ia telah mempekerjakan karyawan untuk membantu operasional perusahaannya. Selain itu, ia tidak memiliki niat atau alasan kuat untuk menghentikan bisnisnya. Pekerjaan sebagai psikolog justru dapat memperluas jaringan bisnisnya.

“Saya akan terus melakukannya selama saya bisa. Kedua karier ini membuat saya bahagia dan mandiri, dan saya tidak harus memilih di antara keduanya,” ujar Riegel.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
“Ritual” Rahasia Taylor Swift Punya Rp17 T

(mfa/sef)