Muslim Kaya Ini Berkeinginan Untuk Mengakhiri Hidupnya dalam Ketenangan, Semua Hartanya Akan Disumbangkan

by -104 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kehidupan seseorang kadang berubah setelah mengalami kejadian tragis yang dapat membuatnya sadar. Ini dialami oleh Ali Banat, seorang pengusaha asal Sydney, Australia, yang memperoleh kekayaan dari bisnis keamanan dan elektronik.

Dari perusahaan tersebut, Banat memiliki uang berlimpah dan sering hidup mewah. Dia sering membeli barang-barang mewah seperti mobil, jam tangan, sepatu, dan lainnya. Bahkan, BBC International mencatat mobil sportnya senilai US$ 600 ribu atau Rp 8,3 miliar dan perhiasan gelang seharga US$ 60 ribu atau Rp 833 juta.

Namun, semuanya berubah pada tahun 2015. Rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Dokter kemudian mendiagnosis bahwa rasa sakit itu disebabkan oleh kanker yang menyerang tubuhnya. Banat diberi prediksi bahwa dia hanya akan hidup selama tujuh bulan.

Diagnosa dokter itu seperti petir di siang bolong bagi Banat. Dia tidak pernah membayangkan bahwa di usia 30-an, dia akan harus melawan penyakit parah dan hidup hanya beberapa bulan lagi. Keadaan itulah yang membuatnya sadar akan kebesaran Allah. Kanker membuatnya menyadari bahwa kekayaan materi tidak lagi memiliki arti bagi dirinya. Tanpa ingin merugi, Banat memutuskan untuk menyumbangkan seluruh harta bendanya.

“Dengan begitu, saya ingin meninggal tanpa memiliki harta,” ujar Banat seperti dilansir dari One Path.

Dalam wawancara dengan One Path di YouTube, Banat menceritakan bagaimana setelah didiagnosis kanker, dia langsung memberikan jam tangan, pakaian, topi, dan mobilnya kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, dia juga pergi ke Afrika selama dua minggu, merasakan kemiskinan bersama warga setempat, dan mendirikan yayasan sosial “Muslim Around the World” pada Oktober 2015.

Menurut The Sun, yayasan sosial ini digunakan sebagai sarana untuk menyalurkan harta Banat, yang digunakan untuk membangun masjid, sekolah, dan mendukung para janda di Togo, Ghana, dan Burkina Faso.

Sikap Banat menjadi viral dan menarik perhatian banyak pihak untuk menyumbangkan harta melalui yayasan tersebut. Pada tahun yang sama, yayasan tersebut berhasil mengumpulkan donasi hampir satu juta poundsterling atau Rp 18,5 miliar.

Berkat usahanya ini, Banat mengaku bahwa anak-anak di Afrika yang dibantunya menjadi lebih sejahtera secara ekonomi. Meski sebelumnya didiagnosis akan meninggal dalam waktu singkat, Banat ternyata hidup lebih lama dari perkiraan dan meninggal pada tahun 2018. Kematian Banat telah sesuai dengan harapannya, yaitu meninggalkan dunia tanpa memiliki harta sedikitpun.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Miliarder Ini Masuk Islam karena Takut Uangnya Tak Berkah

(mfa/mfa)