Hilangnya 6.000 Ton Emas Negara Tetangga RI dalam Geger Harta Karun Yamashita

by -88 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Bagaimana jika 6.000 ton emas hilang begitu saja dan menjadi misteri? Itulah yang terjadi di negara tetangga Indonesia, Filipina.

Ribuan ton emas tersebut merupakan hasil curian tentara Jepang selama Perang Dunia II (1939-1945). Selama perang, Jepang sering mencuri dan mengumpulkan emas dalam skala besar di satu tempat untuk dana pertempuran.

Di Indonesia, Jepang memobilisasi pengumpulan emas dari rumah-rumah gadai di seluruh Jawa. Seluruhnya dikumpulkan di Rumah Gadai, Jl. Kramat, Batavia. Sedangkan di Filipina, Jepang juga melakukan hal serupa dengan mengumpulkan seluruh emas di satu tempat.

Baik di Indonesia maupun Filipina, nasib seluruh emas tersebut berakhir misterius dan tidak pernah kembali ke pemilik aslinya. Di Indonesia, diketahui bahwa 960 kg emas dicuri oleh tentara Jepang dan disembunyikan di suatu tempat yang kemudian dikenal sebagai Harta Karun Nakamura.

Di Filipina, Jepang melakukan penjarahan emas melalui organisasi rahasia Kin no yuri alias Golden Lily yang dipimpin oleh Yasuhito Chichibu. Mereka menjarah emas, berlian, permata, dan uang dari berbagai tempat di Asia Tenggara dan mengumpulkannya di Filipina. Total emas yang berhasil diangkut oleh militer Jepang mencapai 6.000 ton.

Emas tersebut akhirnya digunakan untuk keperluan perang, namun ketika Jepang berada di ambang kekalahan pada tahun 1944, mereka mulai menyembunyikan emas-emas tersebut. Proses penyembunyian emas dipimpin oleh Jenderal Tomoyuki Yamashita, panglima tentara Jepang di Filipina yang dijuluki ‘Harimau Malaya’.

Setelah Jepang kalah, Yamashita berusaha melarikan diri dengan membawa emas ke negaranya, namun hal tersebut tidak terjadi karena lautan sudah dikuasai oleh tentara sekutu. Akhirnya, nyawa Yamashita berakhir di tangan tentara AS tanpa mengungkapkan letak penyimpanan 6.000 ton emas tersebut.

Harta Karun Yamashita ini masih menjadi misteri hingga saat ini, dan banyak orang tertarik untuk mencarinya. Salah satu warga lokal bernama Rogelio Roxas melakukan perburuan selama 7 bulan di goa dan terowongan buatan Jepang di utara Filipina dan berhasil menemukan sejumlah emas dan harta karun lainnya.

Namun, penemuan tersebut malah menjadi malapetaka bagi Roxas karena rumahnya digerebek dan seluruh harta karun diambil oleh tentara. Pencarian harta karun tersebut oleh negara atau warga sipil hingga saat ini belum pernah membuahkan hasil, sehingga seluruh emas masih tersimpan rapih di suatu tempat yang tersembunyi.