CSIS Responds Positively to Prabowo Subianto’s Cabinet: Ministries and Agencies Gain More Specialized Portfolios

by -849 Views

Jakarta – Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, memberikan pujian terhadap Pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, mencatat bahwa pembentukan kementerian khusus dan lembaga baru mencerminkan pendekatan pemerintah yang fokus pada isu-isu tertentu.

Berbicara dalam konferensi media CSIS dengan judul “Menanggapi Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Rekomendasi,” yang disiarkan di saluran YouTube CSIS Indonesia pada Jumat (25 Oktober), Yose menyatakan optimisme terhadap struktur kabinet ini.

“Ini adalah hasil positif dari pembentukan kabinet ini. Meskipun terlihat sebagai kabinet besar, keuntungannya adalah setiap kementerian dan lembaga memiliki portofolio yang lebih spesifik untuk menangani area-area tertentu yang memerlukan perhatian,” papar Yose.

Sebagai contoh, Yose menyoroti kementerian khusus yang bertugas mengawasi industri hilir Indonesia. Hal ini, kata Yose, menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk mengembangkan sektor pengolahan hilir.

“Juga ada lembaga yang fokus mengelola program Makanan Bergizi Gratis, secara khusus diawasi oleh Badan Gizi. Fokus seperti ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap area-area prioritas tertentu,” tambahnya.

Yose juga menyebut urusan luar negeri, mencatat bahwa seorang wakil menteri ditunjuk untuk memusatkan perhatian pada isu-isu yang berkaitan dengan Timur Tengah. “Pendekatan ini bermanfaat karena memungkinkan perhatian yang lebih fokus pada isu-isu krusial yang dianggap sangat penting,” simpulkan Yose.

Selama pertemuan Kabinet Merah Putih perdana di Istana Kepresidenan di Jakarta pada Rabu (23 Oktober), Prabowo menekankan tantangan birokrasi yang kompleks di Indonesia. Dia mendorong para menteri untuk proaktif menghilangkan hambatan dan ketidak-efisienan.

“Warga kita sering mengomentari bahwa birokrasi pemerintah tampak membuat segalanya lebih sulit daripada mudah. Beberapa bahkan mengatakan, ‘jika bisa dibuat sulit, mengapa membuatnya mudah?’ Saya meminta para menteri kita untuk berani dan tegas dalam memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat kita,” ujar Prabowo.

Source link