Istri dari Mang Tri, Ni Putu Arshia, mendesak pihak kepolisian untuk menyelidiki seluruh dana yang dikelola oleh PT DOK. Dia ingin agar dana investor dikembalikan dan menyatakan bahwa suaminya selalu bertanggung jawab terhadap hal ini. Arshia juga menyebutkan bahwa ada selisih sebesar Rp60,2 miliar yang dianggap sebagai kerugian, dan ini harus ditanggung oleh semua pengelola, termasuk Mang Tri dan lima pendiri PT DOK yang juga telah ditahan sebagai tersangka.
Arshia juga menjelaskan bahwa modal keseluruhan investor PT DOK di platform perdagangan mata uang Monex mencapai Rp301,7 miliar dan telah dikeluarkan sebesar Rp241,5 miliar. Namun, dana sebesar Rp60,2 miliar tersebut sebenarnya merupakan bagian dari keuntungan investor yang diinvestasikan kembali, sehingga seharusnya dilakukan audit menyeluruh untuk mengetahui seluruh keadaan dana tersebut.
Selain itu, Arshia juga menyoroti keberadaan surat perjanjian kerjasama (SPK) yang tidak sesuai dan memohon kepada seluruh investor agar ikut mengawal kasus PT DOK dan mendesak untuk dilakukan audit menyeluruh. Ia juga meminta maaf atas ketidaktahuan terkait izin yang mesti dikantongi dalam mengelola dana masyarakat, namun tetap berupaya untuk mengembalikan dananya.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Bali telah menahan lima tersangka baru dalam dugaan investasi bodong PT. Dana Oil Konsorsium (DOK) di Rutan Polda Bali, yang berperan penting dalam menjalankan kegiatan investasi ilegal.
