Inilah Tindakan Bambang Haryo Mendengar Keluhan Petani Wono Ayu Sidoarjo – Deliknews.com

by -343 Views

Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono memberikan perhatiannya kepada petani di Sidoarjo, terutama di Kecamatan Wonoayu. Dalam kunjungannya, BHS mendengar keluhan-keluhan dari petani, seperti wacana pemangkasan pupuk bersubsidi, minimnya anggaran pertanian dari pemerintah daerah, dan permintaan subsidi produksi gabah.

Koordinator Petani Kecamatan Wonoayu, Zainuddin Ilyas, berharap pemerintah memperhatikan kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk. Mereka juga berharap agar distribusi pupuk bersubsidi diperbaiki. Zainuddin mengingatkan bahwa sektor pertanian saat ini sedang mengalami kesulitan akibat ekspor beras besar-besaran dan inflasi beras yang belum teratasi.

Menanggapi hal tersebut, Bambang Haryo Soekartono menegaskan bahwa wacana pengurangan kuota pupuk bersubsidi tidak akan dilakukan. Setelah menghubungi pihak Kementerian Pertanian, BHS meyakini bahwa informasi tersebut tidak benar.

Bambang Haryo berharap produksi pertanian di Sidoarjo meningkat dengan adanya program pemerintah yang efektif. Namun, ia juga menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan ketersediaan pupuk yang berpengaruh pada produktivitas petani.

Ia juga merespon usulan salah satu petani yang meminta subsidi atas harga gabah kering di tingkat produsen. Bambang Haryo berpendapat bahwa usulan tersebut bernilai positif namun masih perlu dikaji lebih lanjut untuk mencegah penyimpangan.

Bambang Haryo yakin bahwa di bawah Menteri Pertanian Amran, pemerintah dapat lebih maksimal dalam mengontrol sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Tokoh Tani Kecamatan Wonoayu, Ir. H Supriadi, mengakui bahwa penyimpangan distribusi pupuk masih terjadi meskipun dalam jumlah kecil. Ia menyatakan bahwa penyimpangan ini harus segera diatasi agar subsidi untuk petani dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, Supriadi juga menyoroti minimnya anggaran pertanian yang diberikan oleh pemerintah daerah. Ia membandingkan dengan daerah tetangga yang memiliki luas lahan pertanian lebih kecil namun anggaran yang lebih besar.

Sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi kekurangan pupuk bersubsidi, pihaknya juga akan mengajari petani dalam pembuatan bioska menggunakan rumput-rumput sehat di sekitar sawah.

Dalam kesimpulannya, perhatian lebih dari pemerintah terhadap kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk serta alokasi anggaran pertanian yang memadai menjadi faktor penting dalam meningkatkan produksi pertanian di Sidoarjo.