Mengambil Pelajaran dari Bill Gates: Meraih Keberhasilan dengan Cuan Rp 1.820 T bukan dari Atas Ranjang

by -114 Views

Jika membaca kisah sukses para pengusaha dari berbagai usia dan etnis, maka bakal ada satu kesamaan di antara mereka, yakni menihilkan peran penting tidur. Mereka rela melek berjam-jam agar terus bekerja. Bahkan, ada pula yang usianya sudah tua, tetapi terus bekerja lebih dari 8 jam sehari, sehingga memangkas waktu tidur.

Pengusaha dunia Bill Gates pun sempat punya anggapan tersebut. Dia berani menyebut tidur adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang malas dan itu sangat tidak perlu. Namun, pandangan Bill Gates itu kini berubah. Dalam menjalani sisa hidupnya, pria berusia 67 tahun ini ingin banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Hal ini diungkap oleh dirinya dalam podcast terbarunya bertajuk “Unconfuse Me with Bill Gates,” yang menampilkan tamu Seth Rogen dan Lauren Miller Rogen.

Gates menyebut alasan perubahan pola pikir ini disebabkan oleh ketakutannya menderita Alzheimer seperti yang sudah dirasakan ayahnya. Atas ketakutan itu, dia mulai banyak belajar tentang kesehatan otak dan mengambil kesimpulan bahwa tidur itu penting.

“Salah satu hal terkuat yang muncul soal pencegahan Alzheimer adalah pentingnya tidur yang baik. Itu salah satu faktor paling prediktif dari demensia apa pun, termasuk Alzheimer, yakni soal Anda tidur nyenyak,” kata Gates, dikutip dari CNBC International.

Di podcast, Seth Rogen setuju dengan Gates. Rogen mengatakan diagnosis Alzheimer ibu mertua mendorongnya untuk tidur lebih serius.

“Ketika saya masih muda sering mendengar ucapan “Kamu akan tidur saat kamu mati. Tidur tidak begitu penting. Anda tidak perlu tidur”. Dan sekarang kita sudah tahu bahwa itu sangat bertentangan dengan riset ilmiah. Tidur satu-satunya hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan otak Anda,” kata Rogen.

Perlu diketahui, Alzheimer atau secara umum demensia adalah penyakit akibat kerusakan sel otak yang menyebabkan komunikasi antar-sel menjadi terganggu. Akibatnya, fungsi otak menurun dan menyebabkan gangguan ingatan.

Ucapan Gates dan Rogen yang kini menyebut tidur itu penting sejalan dengan riset Harvard Medical School tahun 2021. Dalam riset itu peneliti berupaya menganalisis hubungan antara karakteristik tidur 2.800 orang dalam rentang usia 65 tahun ke atas. Hasilnya diketahui bahwa orang tidur kurang dari lima jam per malam dua kali lebih mungkin terkena demensia hingga meninggal dalam kurun lima tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidur antara enam dan delapan jam per malam.

Lebih lanjut, tidur juga penting bagi orang yang lebih muda. Sebab, kata American Academy of Sleep Medicine (2016), tidur 8-10 jam per malam dapat membantu remaja mengembangkan pertumbuhan intelektual, kesehatan mental, dan ingatan yang optimal. Bahkan, CDC Amerika Serikat menyebut, tidur selama 9 jam per malam bagi orang berusia 20-64 tahun dapat memulihkan kesehatan fisik dan mental.

Belakangan, ucapan pendiri Microsoft itu memang terbukti. Kepada Inc, Gates menyebut tidur nyenyak membuatnya bisa lebih berpikir kreatif dan inovatif. Keduanya kelak menjadi kunci sukses paling utama.

“Walaupun menyenangkan begadang semalaman hingga mata merah, tapi kalau harus kreatif, saya butuh tujuh jam buat tidur. Saya bisa berpidato tanpa banyak tidur, saya bisa melakukan sebagian pekerjaan dengan cara itu, tapi dalam berpikir kreatif, aku tidak akan bisa berbuat banyak tanpa tujuh jam.”