3 Strategi Jepang Untuk Membuat Bisnis Tetap Berjalan dan Bertahan Lama

by -97 Views

Dalam bisnis, salah satu hal yang sulit dijaga adalah keberlanjutan dan pengelolaan usaha. Tak sedikit perusahaan yang hanya bisa bertahan hidup selama beberapa dekade. Konsultan BCG pernah menyebut usia harapan hidup perusahaan hanya sekitar 40-50 tahun. Setelahnya, perusahaan tersebut akan bangkrut, merger, atau diakuisisi.

Namun, ini jarang terjadi di Jepang. Pada 2015, Priceonomics melaporkan bahwa 517 dari 967 perusahaan berusia tua di dunia berasal dari Jepang. Bahkan, perusahaan tertua di dunia yang berusia 1.445 tahun juga berasal dari Jepang.

Apa resep rahasia di balik keberhasilan tersebut? Jepang adalah negara yang kaya akan nilai-nilai filsafat. Filsafat Jepang merupakan perpaduan dari agama lokal seperti Shinto dan agama dari luar seperti Budha, Taoisme, dan Konfusianisme, serta pengaruh filsafat Barat.

Profesor bisnis dari Gakushuin University, Toyohiro Kono, dalam risetnya menyebut ada tiga langkah yang harus dilakukan agar bisnis bisa sukses dan bertahan lama. Pertama, buat internal perusahaan menjadi solid. Di Jepang, kekuatan internal perusahaan adalah hal utama. Mereka selalu menyatakan dengan jelas visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Langkah kedua adalah jangan ceroboh saat berbisnis. Setiap langkah bisnis harus dihitung dengan cermat dan tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Perdebatan soal usulan keputusan di semua lapisan perusahaan menjadi hal wajar.

Langkah terakhir adalah membuat perusahaan seperti komunitas. Banyak perusahaan Jepang menjadikan para karyawan dengan beragam keistimewaan. Direksi memberi banyak peluang promosi jabatan, pelatihan, kenaikan upah setiap tahunnya, dan menganggap karyawan sebagai mitra kerja yang harus selalu dihargai kerjanya.

Dengan menerapkan tiga langkah ini, perusahaan di Jepang mampu bertahan dan eksis hingga ribuan tahun lamanya.