Bisnis Unik Jual Beli Gajah Berhadiah Durian Runtuh, Mendadak Viral

by -83 Views

Perdagangan kucing atau anjing sebagai hewan peliharaan sudah biasa di Indonesia. Lalu, apa jadinya jika yang dibeli buat hewan peliharaan adalah gajah? Anda berpikir pasti ini tidak mungkin terjadi. Namun, faktanya Anda salah. Jual-beli gajah ternyata pernah terjadi di Indonesia puluhan tahun lalu, tepatnya di kawasan Jogjakarta.

Kejadian ini sempat jadi liputan khusus majalah Star Weekly. Namun sudah lama, tahun 1957. Perlu diketahui, masyarakat kala itu yang masih kental dengan pandangan animisme menganggap gajah sebagai hewan istimewa. Dengan memelihara atau sekedar punya sikap baik terhadap gajah, niscaya “durian runtuh” bisa didapat, seperti ilmu pengetahuan, rezeki, kejayaan, dan lain sebagainya.

Selain itu gajah juga dianggap hewan yang dipelihara raja dan harus disayangi pula. Atas dasar inilah, gajah dianggap hewan penuh keramat, bahkan kotorannya dianggap sebagai jimat.

“Kotoran gajah itu dibikin lembek dengan sedikit air lalu ditempelkan ke kening atau dibuat pupuk,” tulis majalah tersebut.

Beranjak dari penempatan tertinggi gajah di benak masyarakat, transaksi jual beli pun terjadi. Laporan Star Weekly menyebut harganya berkisar Rp8.000 hingga Rp10.000.

“Dari Tanjung Karang (daerah Lampung) dapat dibeli seekor bayi gajah buat harga Rp 8.000 franco (red, dikirim dari) Jakarta atau Rp 10.000 franco Solo,” tulis Star Weekly.

Tentu harga Rp8.000 di tahun 1957 berbeda dengan sekarang. Saat itu, bensin saja harganya kurang dari Rp2. Praktis, harga Rp 8.000 jadi sangat fantastis. Belum lagi, jika memelihara gajah ada perhitungan biaya makan yang lebih besar dari manusia. Selain itu, harus diperhitungkan pula biaya dokter hewan yang merawat gajah setiap harinya

“Bayi gajah itu butuh susu murni, pisang kepok, havermout, dan sebagainya untuk satu kali makan biayanya mencapai Rp40 per hari,” ungkap Star Weekly.

Atas dasar inilah, masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan tidak bisa membeli gajah untuk dipelihara di halaman rumah. Satu-satunya yang bisa membeli adalah keraton.

Jika ingin menemui dan meminta berkah dari gajah, masyarakat yang tidak bisa membeli bisa datang ke kebun binatang keraton. Mereka bisa datang dengan membawa uang atau berbagai hadiah untuk diberi kepada gajah.