Pria Ini Bekerja Hanya 1 Jam Sehari Namun Mendapat Gaji Rp790 Juta/Bulan

by -89 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagian orang percaya bekerja seharian bisa memperbesar peluang menjadi kaya raya, tapi tidak bagi Ryan Hogue. Dia adalah pria asal Amerika Serikat yang bekerja hanya 1 jam sehari, tapi bisa punya gaji bulanan hingga US$ 49,000 atau Rp790 juta.

Ryan awalnya kerja di dunia IT sebagai pengembang web di suatu perusahaan. Selain itu dia juga bekerja lepas sebagai asisten profesor dan perancang web. Namun, semua pekerjaan yang dilakoni sejak 2016 itu tidak menghasilkan apa-apa, khususnya dari segi penghasilan.

Atas dasar ini, dia memutuskan untuk memulai bisnis kaos print on demand lewat situs jual beli, Amazon, pada 2017. Menurutnya, bisnis print on demand sangat menguntungkan sebab sama sekali tak mengeluarkan modal.

“Print-on-demand memungkinkan saya menjual barang-barang seperti kaos dan cangkir kopi dengan desain khusus. Saya gak membayar sepeser pun apa pun sampai pelanggan melakukan pemesanan,” katanya kepada CNBC Make It, dikutip Kamis (25/4/2024).

Sudah tak mengeluarkan modal, dia juga mengaku waktu kerjanya menjadi lebih sedikit dibanding pekerjaan sebelumnya. Dia hanya bekerja satu jam sehari. Meski waktu kerja hanya sebentar, dia mengaku keuntungan berbisnis jauh lebih besar dibanding bekerja sebagai pengembang web, yakni US$ 49.000 sebulan atau Rp790 juta.

Pada titik ini, dia merasa pekerjaannya sebagai pengusaha sangat menguntungkan. Apalagi seluruh keuntungan tersebut murni masuk ke dompetnya karena dia tak punya pegawai.

“Tujuh tahun bisnis, saya masih bisa melakukan ini sendiri, sebagian berkat banyaknya alat berbeda yang tersedia untuk wirausaha saat ini,” ungkapnya.

Kesuksesan Ryan tentu menarik perhatian banyak orang. Hanya saja dia berpesan dalam menjalani bisnis ini butuh kesabaran, modal dan tekad kuat, serta konsisten. Pendapatan pasif yang diperoleh bukan dari waktu singkat. Tentu, ada harga yang harus dibayar mahal jika terjadi peralihan pekerjaan.

“Diperlukan waktu untuk meningkatkan pendapatan pasif hingga dapat menggantikan pendapatan penuh. Namun, menurut pengalaman saya, hal ini bisa dilakukan,” kata Ryan.

Sejauh ini, Ryan tak hanya menjual kaos saja. Namun, dia juga menjual tank top, kemeja lengan panjang, sweatshirt, hoodies, phone case, bantal, dan tote bag. Seiring meluasnya pasar e-commerce, barang-barang produk Ryan juga telah sampai di Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, dan Jepang.

Agar perjalanan hidupnya menjadi inspirasi, dia juga mulai membuat akun Youtube. Katanya, akun Youtube tersebut tak hanya bisa untuk berbagi ilmu, tapi juga bisa digunakan sebagai sarana menambah harta.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
“Ritual” Rahasia Taylor Swift Punya Rp17 T

(mfa/sef)