Percaya Hoki yang Dibawa oleh Mertua Soekarno, Orang Terkaya Indonesia Melakukan Tindakan Ini

by -69 Views

Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dikenal sebagai figur yang memiliki daya tarik besar hingga ke ranah magis-spiritual. Banyak orang percaya bahwa dirinya dapat membawa keberuntungan.

Dalam beberapa kasus, orang mendatangi Soekarno untuk meminta air yang konon dapat menyembuhkan penyakit. Ada juga ibu hamil yang memakan makanan bekas Soekarno agar anaknya mengikuti jejak proklamator tersebut.

Anggapan seperti ini tidak hanya terjadi pada Soekarno saja, tetapi juga melibatkan keluarga lainnya, seperti mertua Soekarno, Hasan Din, dan orang terkaya Indonesia masa Orde Baru, Sudono Salim.

Hasan Din adalah ayah dari Fatmawati, yang kemudian menikah dengan Soekarno. Hasan berprofesi sebagai seorang pengusaha setelah berhenti bekerja di Borneo Sumatra Maatschappij (Borsumij). Dia memiliki bisnis yang dilakukan bersama Abdul Karim Oei, seorang pengusaha keturunan Tionghoa.

Kedua sahabat ini pernah mengelola Bank Muslimin Indonesia di Bengkulu pada tahun 1946-1948 untuk membantu kas pemerintah Indonesia. Mereka juga mendirikan perusahaan dagang cengkeh, PT Mega, pada tahun 1950.

Pertemuan antara Hasan Din dan Sudono Salim terjadi secara tak sengaja saat Perang Kemerdekaan. Salim yang memiliki pengaruh kuat merasa senang dengan kehadiran Hasan Din dan menganggapnya sebagai pembawa hoki.

Salim mempercayakan Hasan Din sebagai mitra bisnis pertamanya, terutama dalam bisnis cengkeh di PT Mega. Hasan Din dipercaya oleh Salim dan ditempatkan dalam berbagai posisi penting di perusahaan, termasuk NV Bank Asia yang kemudian menjadi BCA.

Salim selalu menganggap Hasan Din sebagai pembawa hoki bagi kesuksesannya. Bahkan saat Salim sudah sukses, ia tetap mempercayakan bisnisnya kepada Hasan Din hingga menjual PT Mega kepadanya.

Kepercayaan Salim pada Hasan Din sebagai pembawa hoki merupakan salah satu dari banyak kepercayaan lainnya yang membuat Salim sukses menjadi pengusaha terbesar di Indonesia.

Hasan Din sendiri tidak dapat melihat kesuksesan sahabatnya karena meninggal pada 1974.

Artikel ini dipublikasikan di CNBC Indonesia, untuk lebih detail, klik link berikut: [link artikel](https://cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240619162950-27-547553/video-incar-pasar-anak-muda-ini-sumber-cuan-bisnis-mie-kekinian)