Kisah TNI Mencari Senjata, Mendapat Emas dan Berlian Soekarno di Sukabumi

by -87 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kisah datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sedang mencari senjata, eh, malah mendapat harta karun dari masa Orde Lama. Pembicaraan tentang harta karun dari masa kekuasaan Presiden Soekarno selalu menjadi perbincangan menarik.

Salah satunya adalah harta karun yang ditemukan di perbatasan Sukabumi dan Bogor pada tahun 1946. Kisah dimulai di pertengahan 1946 ketika pasukan TNI mengamankan daerah perbatasan bernama Cigombong yang sebelumnya ditempati pasukan Jepang.

Saat mulai mengamankan daerah dan menggali lahan, tentara tanpa sengaja menemukan peti super besar. Peti itu kemudian diserahkan ke komandan brigade TNI, Letnan Kolonel Alex Evert Kawilarang.

“Dari situ, inisiatif tentara bersama rakyat untuk menggali-gali lahan di sekitar bekas lokasi Jepang muncul. Mereka berharap bisa mendapat senjata buat melawan pasukan Belanda. Sayangnya, alih-alih mendapat senjata, mereka malah menemukan bom yang tak lama meledak dan melukai TNI,” tutur Kolonel Alex Evert Kawilarang.

Suatu waktu, Kawilarang didatangi oleh seorang tentara bernama Sersan Mayor Sidik yang menemukan guci besar yang berisikan emas, permata, dan berlian. Sang sersan langsung memberikan guci itu kepada Kawilarang, meskipun sebenarnya bisa saja digunakan untuk keuntungan pribadi.

Ketika guci itu berada di markas pasukan Kawilarang, beberapa orang tampak bernafsu terhadap harta karun itu. Kawilarang kesal dan mengambil dua peti granat, sambil menyatakan bahwa peti granat itu untuk berjuang.

Kawilarang juga tidak berniat memiliki harta karun tersebut dan akhirnya menyerahkan guci beserta isinya ke pemerintah pusat RI yang berada di Yogyakarta. Nilai harta karun tersebut hampir mencapai Rp 6 miliar, berupa 7 kg emas dan 4 kg berlian.

Berdasarkan laporan, harta karun itu kemudian diserahkan kepada Bank Negara Indonesia (BNI-46) di Yogyakarta, yang pada saat itu dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo.