Sungai Emas Indonesia Bikin Geger Dunia

by -227 Views

Kehadiran emas menjadi incaran banyak orang di seluruh dunia. Ketika kabar tentang pulau emas di salah satu bagian bumi mencuat, orang-orang segera mencarinya. Berbagai syair, tokoh, dan pujangga dari berbagai peradaban kuno dunia, mulai dari Yunani, Romawi, hingga China, menyebut pulau emas sangat menggiurkan. Sesuai dengan namanya, setiap lapisan tanah di pulau tersebut mengandung emas, dan siapa pun yang memiliki emas itu akan menjadi makmur.

Namun, pada akhirnya, cerita-cerita fiksi tersebut terbukti benar. Pada era penjelajahan samudera, ketika orang sudah mampu berlayar pada abad ke-15, terungkap bahwa pulau emas yang menjadi legenda ribuan tahun di seluruh dunia ternyata berada di Nusantara. Nama pulau itu adalah Sumatera. Menurut sejarawan O.W Wolters dalam “Kebangkitan dan Kejayaan Sriwijaya Abad III-VII” (2017), berbagai catatan tersebut menjadi bukti popularitas Asia Tenggara dan Sumatera sebagai sumber emas yang penting.

Meskipun pada awalnya hanya tanah Sumatera yang diketahui mengandung emas, waktu membuktikan bahwa sungainya juga kaya akan emas. Beberapa waktu lalu, dunia dihebohkan oleh keberadaan harta karun emas yang terpendam di Sungai Musi, Sumatera Selatan. Menurut laporan Live Science, selama 2011 hingga 2015, para peneliti dan penyelam telah mengungkap harta karun yang terpendam di dasar sungai berlumpur Musi, termasuk patung perunggu, batangan emas, dan guci China. Pada tahun 2022, penyelam juga menemukan ratusan patung, lonceng kuil, peralatan, cermin, koin, dan keramik.

Seluruh temuan ini tak lepas dari eksistensi Kerajaan Sriwijaya. Sejak berdiri pada tahun 650 Masehi, Sriwijaya dikenal sebagai pusat niaga terbesar di Nusantara atau Indonesia saat ini. Sriwijaya, yang diyakini oleh para sejarawan berpusat di Palembang, merupakan salah satu kerajaan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Keberhasilan Sriwijaya di sektor ekonomi terkait dengan lokasi strategisnya, di antara jalur pelayaran kapal-kapal besar dari Timur Tengah ke China dan sebaliknya. Ini membuat Palembang menjadi persinggahan pedagang internasional, dan Sriwijaya dapat menjalin hubungan yang menguntungkan dengan Timur Tengah dan China.

Setelah Sriwijaya mengalami masa kejayaan, jejaknya masih terlihat pada penemuan berbagai harta karun di masa kini. Barang-barang seperti emas, perak, guci, dan keramik yang dulunya diperdagangkan, kini menjadi harta karun terpendam. Meski kebesaran nama Sriwijaya berakhir pada abad ke-13, warisan kerajaan ini masih terus ditemukan hingga sekarang.