Jakarta, CNBC Indonesia – Ditolak menikah jelas sangat menyedihkan. Apalagi alasannya hanya karena si pelamar dikategorikan sebagai pria miskin. Begitu setidaknya yang dialami Samuel Bellamy (26) saat melamar kekasihnya, Maria Hallet, sekitar tahun 1700-an di Massachusetts, AS.
Orang tua Hallet yang merupakan pengusaha kaya menolak lamaran pacar anaknya karena Bellamy masih terlalu miskin. Bellamy kala itu memang hanya pesuruh biasa di kapal. Status ekonomi keduanya terpaut sangat jauh.
Meski begitu, penolakan membuat Bellamy bertekad balas dendam: dia harus bisa kaya untuk bisa meminang kembali Hallet. Maka, dia pun fokus bekerja sebagai bajak laut yang merampok kapal-kapal dan mencari harta karun di lautan.
Colin Woodard dalam The Republic of Pirates (2007) menceritakan, rasa balas dendam lantas menjadi motif serius bagi Bellamy selama bekerja. Dia menyusun tim yang beranggotakan orang-orang terampil.
Sehari-hari dia berada di lautan dan jarang menginjak daratan. Di kapalnya terdapat bendera hitam bergambar tengkorak yang menjadi ciri khas bajak laut. Biasanya, Bellamy berada di perairan yang menjadi jalur perdagangan global karena banyak kapal pengangkut harta di sana.
Perjalanan pertama sebagai bajak laut dimulai pada 1716. Dia pergi ke Semenanjung Florida dari Massachusetts untuk mengambil harta karun emas dan perak dari tenggelamnya kapal asal Spanyol.
Perjalanan ini berhasil dan dia mendapat kepingan emas dan perak meskipun tidak banyak. Dari situlah, dia kemudian melakukan hal serupa berkali-kali. Namun, ada kalanya kapal Bellamy yang menjadi sasaran perampokan juga.
Perampokan terbesar Bellamy terjadi pada 1717. Situs resmi Whyndah Museum menceritakan bahwa saat itu dia merampok kapal asal Inggris bernama Whyndah di daerah Kuba.
Kapal itu berisi ribuan kilogram emas, berlian, dan perak dengan total berat 5 ton. Ada juga budak-budak asal Afrika di kapal tersebut. Bellamy mengejar Whyndah selama tiga hari sampai akhirnya menyerah setelah diserang habis-habisan dengan meriam.
Praktis, perampokan membuat Bellamy menjadi bajak laut terkaya di dunia. Dia yang tadinya miskin berubah menjadi kaya. Menurut Forbes pada 2008, hartanya mencapai US$120 juta atau sekitar Rp2 triliun pada masa sekarang. Pada titik ini, balas dendam Bellamy tercapai. Dia kemudian berniat kembali menikahi Maria Hallet, kekasihnya.
Kali ini, dia lebih percaya diri karena sudah menjadi kaya. Dia pun berlayar dari Kuba menuju Massachusetts, tempat kediaman Hallet. Namun, takdir berkata lain dan sudah memutuskan bahwa keduanya tidak bisa bersama.
Di tengah perjalanan, kapal Bellamy terdampak badai ganas. Perlahan, ombak lautan berhasil menenggelamkan kapal beserta Bellamy dan 140 awak kapal serta seluruh peti harta karun. Kejadian ini membuat Bellamy tewas di usia 28 tahun pada 26 April 1717.
Di daratan, Hallet tidak mengetahui bahwa Bellamy telah menjadi kaya dan meninggal dalam perjalanan menemui dirinya. Berbagai sumber menyebut bahwa Hallet selalu menunggu pacarnya tersebut. Namun, akhirnya Hallet tidak sanggup hidup sendiri dan memutuskan untuk menikah dengan pria lain yang berani melamarnya.