Tanaman Asli RI: Solusi Obat Penyakit Ganas

by -16 Views

Sebelum era sains modern, orang Eropa mengandalkan obat tradisional berbahan dasar tanaman untuk mengatasi wabah penyakit, dengan harga yang sangat mahal karena tanaman-tanaman tersebut tidak tersedia di Eropa. Tanaman seperti kayu manis, cengkih, vanila, dan lainnya menjadi obat andalan untuk melawan wabah yang mematikan. Di sisi lain, Indonesia memiliki beragam tanaman penangkal penyakit yang sebagian besar mudah ditemukan secara alami. Dalam berbagai catatan sejarah, tercatat bahwa orang Eropa menggunakan obat herbal berbasis tanaman pada abad ke-15 untuk melawan penyakit ganas seperti pes, influenza, dan cacar. Dokter Jerman juga mengembangkan resep tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan menggunakan bahan-bahan seperti madu, lidah buaya, dan kunyit. Meskipun tanaman-tanaman tersebut tidak dapat ditemukan di Indonesia, namun nilai khasiatnya membuat orang Eropa berusaha mendapatkannya dengan harga tinggi. Eksplorasi ke wilayah Timur, khususnya Maluku, dilakukan oleh orang-orang Eropa untuk menemukan sumber tanaman rempah-rempah yang mereka butuhkan. Kolonialisasi dimulai ketika orang Eropa mengambil tanaman asli Indonesia seperti lada, cengkih, dan kunyit untuk pengobatan, yang kemudian dijual kembali dengan harga fantastis. Dokter-dokter Eropa pun tertarik dengan obat herbal berbasis tanaman asli Indonesia dan pergi ke Indonesia untuk melakukan penelitian lebih lanjut, yang kemudian memicu eksploitasi kekayaan alam Indonesia. Spring Friedrich August Carl, seorang dokter Jerman, melakukan penelitian terhadap obat herbal Indonesia dan menyatakannya efektif untuk pengobatan. Banyak dokter di Eropa pun mulai menggunakan tanaman asli Indonesia sebagai pengobatan, meningkatkan permintaan tanaman tersebut dan memicu kenaikan harga. Tanaman asli Indonesia yang dulunya berfungsi sebagai obat sains berubah menjadi komoditas ekonomi yang dieksploitasi untuk keuntungan ekonomi.