Orang Terkaya Makkah Memilih Hidup Sederhana Demi Takut Dosa

Pilihan Bijak Orang Terkaya Makkah: Hidup Miskin Karena Takut Dosa

Orang-orang terkaya seringkali terjebak dalam keserakahan dan melupakan nilai-nilai spiritual. Namun, ada sosok yang berbeda, Khadijah binti Khuwailid, yang menjadi orang terkaya di Makkah tetapi memilih hidup sederhana karena takut dosa dan berpikir tentang akhirat. Sebagai istri Nabi Muhammad, Khadijah dikenal sebagai wanita sukses dalam bisnis dengan jaringan perdagangan yang luas.

Kekayaan Khadijah berasal dari warisan suaminya, dan dia berhasil menjalankan bisnisnya dengan penuh keberanian meskipun dihadapkan pada stigma buruk terhadap perempuan dalam dunia bisnis pada masa itu. Dengan pengawasan dari kejauhan, Khadijah memimpin operasi perdagangan internasional antara Makkah, Damaskus, dan Yaman. Pemuda yang dipercayainya, Muhammad bin Abi Thalib, membantu menjalankan bisnis tersebut dengan jujur, santun, dan amanah.

Kisah cinta antara Khadijah dan Muhammad tidak hanya memperkaya kisah mereka berdua, tetapi juga memberikan contoh kebaikan dan kejujuran dalam berbisnis. Setelah menikah, Muhammad membantu Khadijah dalam bisnisnya, dan keduanya sering bersedekah kepada fakir miskin dan membagi rezeki mereka dengan orang yang kurang beruntung. Khadijah berpikir bahwa kekayaannya harus bermanfaat bagi orang lain, dan dengan tulus ia membagi harta tersebut untuk kepentingan Nabi Muhammad dan umatnya.

Dengan hati yang lapang, Khadijah mendedikasikan seluruh hartanya untuk kehidupan di akhirat. Bahkan ketika kemiskinan melanda, Khadijah tidak pernah berhenti bersedekah dan memberikan harta yang tersisa kepada yang membutuhkan. Setelah wafat, Khadijah bahkan tidak memiliki kain kafan untuk menguburkan dirinya. Namun, dengan keajaiban, Malaikat Jibril memberikan sorban sebagai kain kafan untuk wanita mulia ini.

Kisah Khadijah binti Khuwailid adalah inspirasi bagi banyak orang untuk tidak terjebak dalam harta dunia semata. Keberhasilannya dalam bisnis dan kejujurannya dalam bersedekah menjadi teladan bagi generasi selanjutnya tentang pentingnya memiliki miskin hati meskipun kaya harta.

Source link