Sejarah Banjir di Bekasi: Terjadi Sejak 1.500 Tahun Lalu

by -11 Views

Banjir besar di Bekasi pada Senin (3/3/2025) dan Selasa (4/3/2025) menghadirkan kenangan akan prediksi banjir yang sudah ada sejak 1.500 tahun silam, seperti yang terungkap dari catatan sejarah yang mendalam. Terdapat catatan dari masa lalu yang mengidentifikasi bahwa wilayah Bekasi telah lama dikenal dengan topografi dataran rendah yang rentan terhadap genangan air dan banjir. Hal ini disadari oleh Purnawarman, Raja Tarumanagara pada masa itu, bahwa kondisi tanah rawa kering di Bekasi menjadi faktor pemicu banjir, terutama saat sungai-sungai besar di sekitar Tarumanegara seperti Cisadane, Ciliwung, dan Citarum meluap ketika musim hujan tiba.

Dalam upaya menghadapi banjir di wilayahnya, Purnawarman kemudian melakukan megaproyek pembangunan Candrabhaga dan Gomati pada tahun 417 Masehi. Candrabhaga, yang melintasi istana Tarumanegara, dibangun untuk mengatasi banjir, namun tetap terjadi banjir setelahnya sehingga Gomati menjadi solusi selanjutnya. Sungai Gomati yang dibuat untuk mengairi sawah memiliki panjang 11 km dan dibangun dengan cepat, sehingga memperlihatkan keseriusan Raja Purnawarman dalam menangani banjir di wilayahnya.

Meski candrabhaga dan Gomati tersebut telah berganti nama menjadi Kali Bekasi dan Kali Cakung Lama, namun masalah banjir masih menjadi persoalan yang tak kunjung terselesaikan hingga saat ini. Banjir di Bekasi pada Maret 2025 yang disebabkan oleh luapan Kali Bekasi yang berhulu di Kabupaten Bogor menjadi pengingat bahwa Bekasi tetap menjadi wilayah yang rentan terhadap bencana banjir, meskipun telah diprediksi sejak ribuan tahun yang lalu. Seluruh catatan sejarah ini memberikan gambaran bahwa pembelajaran dari masa lalu sangat penting untuk memahami dan mengatasi situasi masa kini yang dihadapi.

Source link