Pernahkah Anda mendengar kisah tragis seorang ilmuwan Muslim Indonesia, Deliar Noer, yang terpaksa bekerja di luar negeri karena dipecat dan dilarang bekerja di dalam negeri? Deliar Noer, seorang akademisi dan sejarawan Islam terkemuka di Indonesia, mengalami perjalanan hidup yang sulit setelah dipecat sebagai dosen oleh pemerintah. Meskipun memiliki pendidikan tinggi dan keahlian yang diakui di luar negeri, Deliar Noer harus meninggalkan Indonesia dan mencari kerja di luar negeri.
Deliar Noer memulai karirnya sebagai ilmuwan sosial pada tahun 1958 dan menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar Ph.D dalam ilmu politik dari Cornell University di Amerika Serikat. Namun, kariernya sebagai dosen tidak berlangsung lama setelah dia dipecat oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan, Sjarif Thayeb. Alasannya karena tekanan dari golongan kiri untuk memecat Deliar Noer yang dianggap pro-AS dan terlibat dalam konflik politik di masa lalu.
Setelah dipecat, Deliar Noer tidak diizinkan mengajar di seluruh kampus di Indonesia dan harus mencari peluang kerja di luar negeri. Di Australia, Deliar Noer berhasil membangun karir sebagai ilmuwan ternama dan melakukan berbagai riset yang mengharumkan namanya di mata dunia. Meskipun hidupnya berakhir tahun 2008, namanya tetap dikenang sebagai salah satu ilmuwan terkemuka Indonesia dengan kontribusi yang luar biasa di bidang ilmu pengetahuan.