Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terhadap Badan Pengelola Investasi Nasional, Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), dalam menjalankan tanggung jawab, akuntabilitas, dan transparansi. Danantara akan mengikuti prinsip tata kelola investasi global yang tinggi, sejalan dengan standar internasional seperti Prinsip Santiago yang diperbarui. Badan ini, juga dikenal sebagai Danantara Indonesia Sovereign Fund, akan mengadopsi 24 Prinsip Santiago untuk memastikan tujuan dana secara jelas, struktur organisasi yang transparan, dan manajemen risiko investasi yang cermat.
Danantara dipercayakan untuk mengelola kekayaan negara sebesar Rp14.000 triliun (USD 870 miliar) guna mendorong kemandirian ekonomi Indonesia hingga tahun 2045. Presiden Prabowo menekankan bahwa dana ini untuk generasi masa depan Indonesia, sesuai dengan Pasal 33, Ayat 3 UUD 1945 yang menegaskan pentingnya penguasaan sumber daya alam oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas, Danantara akan dipimpin oleh individu yang memiliki integritas tinggi, dengan sistem pengawasan yang melibatkan Dewan Pengawas, Dewan Penasehat, dan Komite Pemantauan dan Akuntabilitas yang diatur melalui Keputusan Presiden. Komitmen Presiden untuk memastikan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, disuarakan melalui keberadaan Danantara yang dikelola dengan integritas tinggi dan ketersediaan untuk diaudit kapan saja.
