Kisah Marah Sultan Yogyakarta oleh Tukang Beras: Pengalaman Tak Terduga

by -38 Views

Sultan Hamengkubuwono IX, penguasa Yogyakarta dan salah satu orang terkaya di Indonesia, telah memilih hidup sederhana. Sebagai contoh, beliau pernah bekerja sebagai supir truk pengangkut beras, bahkan di tengah pekerjaannya pernah dimarahi. Ketika mengendarai truk Land Rover dari pedesaan menuju pusat kota, Sultan Hamengkubuwono IX disuruh berhenti oleh seorang penjual beras yang tidak menyadari siapa dirinya. Sang penjual ingin diangkut ke pasar kota bersama beras yang diangkutnya, yang kemudian dilakukan oleh Sultan Hamengkubuwono IX sampai ke tujuan dengan tulus. Di pasar, ketika ditawari upah, Sultan menolaknya tanpa mengharapkan apapun sebagai balasannya. Kejadian ini membuat penjual beras marah dan tersinggung, sehingga reaksi dramatis dari seseorang yang memberitahukan identitas sang supir terungkap dan sang penjual pingsan hingga dibawa ke rumah sakit. Sultan mendengar insiden tersebut dan langsung mengunjungi penjual beras yang terluka.

Kesederhanaan Sultan Hamengkubuwono IX juga terlihat ketika pada tahun 1946 dia memilih membeli es gerobakan di pinggir jalan Stasiun Klender daripada pergi ke restoran untuk menghilangkan panas. Kisah-kisah tentang kesederhanaan Sultan ini terdokumentasikan dalam buku “Takhta untuk Rakyat: Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengkubuwono IX” (1982). Keprhibadian sederhana beliau menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menghargai kehidupan yang sederhana meskipun berada dalam posisi yang tinggi.

Source link