Pada hari Kamis, 20 November 1940, saat kapten kapal Inggris sedang melakukan pelayaran di Samudera Pasifik, mereka mendapatkan sebuah sinyal telegraf darurat yang meminta tolong di radio kapal. Sinyal tersebut merupakan panggilan SOS dari kapal Ourang Medan yang meminta pengiriman dokter segera. Hal ini membuat awak kapal terkejut dan merasa khawatir karena panggilan SOS biasanya hanya digunakan dalam situasi darurat yang sangat mendesak.
Meskipun panggilan tersebut disertai dengan pesan panjang yang tidak biasa untuk kondisi darurat, kapten kapal memutuskan untuk membalas pesan dan menanyakan posisi tepat Ourang Medan. Dalam pesan balasan yang mereka terima, diperoleh informasi bahwa seluruh awak kapal Ourang Medan mengalami musibah yang mengerikan, dan bahwa sebagian besar di antara mereka telah meninggal dunia.
Setelah berkomunikasi untuk beberapa saat, kapten kapal Inggris memutuskan untuk mengubah haluan kapal mereka menuju koordinat Ourang Medan. Setelah berlayar selama 16 jam, mereka akhirnya tiba di lokasi yang dimaksud dan menemukan kapal Ourang Medan terdampar tanpa identitas yang jelas.
Ketika kapten kapal Inggris dan sebagian awaknya naik ke kapal Ourang Medan, mereka menemukan pemandangan mengerikan di dek kapal. Terdapat 12 mayat termasuk seorang anjing, yang semuanya tampak meninggal dengan ekspresi ketakutan yang sangat dalam. Meskipun tidak ada tanda kekerasan pada tubuh mereka, semua wajah para korban menunjukkan raut ketakutan yang amat sangat.
Setelah beberapa saat di kapal Ourang Medan, mereka mendengar teriakan bahwa terjadi kebakaran dan meminta seluruh awak untuk kembali ke kapal Inggris. Hanya beberapa saat setelah mereka melarikan diri, kapal Ourang Medan meledak dan tenggelam ke dasar laut bersama semua rahasianya yang tak terungkap.
Hingga kini, Tragedi Ourang Medan masih diselimuti misteri. Tanggal kejadian, lokasi tenggelam, penyebab pasti kejadian tersebut, semuanya masih belum dapat dipastikan. Berbagai spekulasi tentang fakta dan penyebab tragedi tersebut masih menjadi tanda tanya besar yang belum terpecahkan. Meskipun Badan Intelijen Amerika (CIA) telah turun tangan dalam kasus ini, misteri ini tetap menjadi salah satu cerita yang penuh intrik dan misteri di lautan kita.