Lance Stroll, mantan pembalap Formula 1, dianggap telah menyia-nyiakan kesempatannya dalam balapan terbarunya. Kehadirannya yang kurang memukau, terutama di konferensi pers kemarin, menunjukkan penampilan yang kurang mengesankan. Lebih dari itu, Stroll juga belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi timnya di lintasan, terutama setelah mengalami cedera tangan. Timbalannya di Sky, Glock, menyatakan bahwa Stroll tidak berada pada posisi yang seharusnya dalam karirnya setelah bertahun-tahun berkompetisi di Formula 1.
Kelemahan terbesar Stroll terlihat dari hasil kualifikasi di balapan. Dalam sejarah karirnya, Stroll hanya mampu mengalahkan satu rekan setimnya dalam duel kualifikasi, yaitu Paul di Resta. Hal ini menunjukkan bahwa Stroll kesulitan bersaing dengan rekan satu timnya. Bahkan, Stroll juga kalah dalam duel kualifikasi dengan pembalap seperti Sergei Sirotkin dan Nico Hulkenberg.
Meskipun Stroll berhasil mengungguli Fernando Alonso dalam perolehan poin musim ini, hal ini lebih disebabkan oleh situasi awal musim daripada kinerja Stroll yang konsisten. Dari segi kualifikasi, Stroll kalah telak dibandingkan dengan Alonso dengan perbandingan 0:9. Hal ini menunjukkan bahwa Stroll masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan performanya di lintasan.
Meskipun merupakan putra dari pemilik tim Lawrence Stroll, Stroll masih harus membuktikan dirinya di dalam kokpit. Glock berpendapat bahwa Aston Martin seharusnya tidak membiarkan kedudukan keluarganya mempengaruhi keputusan tim. Tim perlu dua pembalap yang konsisten untuk mendorong perkembangan tim, seperti yang dilakukan oleh tim Williams dan McLaren. Fernando Alonso yang saat ini menjadi andalan tim Aston Martin perlu dibantu oleh pembalap lain agar tim bisa bersaing lebih baik di musim-musim mendatang.