Hasil akhir pekan bagi juara MotoGP 2021 merupakan rangkuman dari keluhan yang ia sampaikan sejak Kamis (26/6/2025). Dengan YZR-M1 dan membuat perbedaan sendiri, ia mampu melakukan lap kering yang bagus dan mencetak pole position Assen. Sayangnya, dalam balapan, kecepatan dan pertarungan dengan pembalap lain, ceritanya sama sekali berbeda. Dalam Sprint Race, Fabio Quartararo crash saat dia sudah keluar dari pertarungan. Pada balapan Minggu, dia mundur jauh dan hanya bisa finis di urutan kesepuluh, sebagian karena kecelakaan yang dialami para pesaingnya. “Lap pertama benar-benar bencana, kami tidak memiliki cengkeraman,” katanya, menjelaskan mengapa dia kehilangan begitu banyak tempat meski start dari posisi pertama. Lebih buruk lagi, pembalap Yamaha itu mendapati dirinya dengan pembalap lain terjatuh di depannya pada lap 6 sehingga harus menghindarinya. “Saat kecelakaan Fermín Aldeguer, saya harus turun ke rumput dan kehilangan delapan atau sembilan detik,” jelasnya. “Dan kemudian, ketika saya berada di belakang seseorang, mustahil untuk menyalip. Itu saja.”
Hari Sabtu tidak berjalan dengan baik, dia mampu mempertahankan posisi teratas selama hampir satu lap sebelum akhirnya disalip Marc Marquez. “Start saya tidak bagus, tapi juga tidak buruk. Pada akhirnya, itu tidak terlalu penting karena saya pasti akan disalip,” ujarnya pasrah. “Lap pertama, dengan motor ini, saya merasa seperti mengendarai motor di atas air. Kecelakaan Fermín cukup rumit, saya melihatnya sangat dekat. Ketika Anda melaju di atas rumput, balapan Anda benar-benar hancur,” katanya. “Kami tidak memiliki cengkeraman sama sekali,” lanjut pembalap asal Prancis itu mengeluh.
Fabio Quartararo, Pembalap Yamaha Factory Racing
Mira: POR OREJAS #131: ¿Cómo gestiona Ducati el fenómeno Marc Márquez desde dentro?
Pada artikel ini membahas Oriol Puigdemont, MotoGP, Fabio Quartararo, dan Yamaha Factory Racing. Jangan lewatkan berita terbaru dan informasi terkini dengan berlangganan email alert untuk topik-topik tersebut.