Ketika berpikir tentang kebahagiaan, seringkali kita membayangkan memiliki rumah baru atau gaya hidup mewah. Namun, menurut peneliti Morgan Housel dari CNBC Internasional, yang sebenarnya kita inginkan adalah rasa puas dengan apa yang kita miliki. Kita semua menginginkan kekayaan, tetapi pada akhirnya, kepuasanlah yang menjadi tujuan utama.
Dalam penelitiannya, Housel menemukan bahwa seringkali ketika kita mendapatkan sesuatu yang baru, kita segera mencari hal-hal baru untuk dikejar. Hal ini menunjukkan bahwa mengejar tanpa henti seringkali justru mengurangi kebahagiaan kita. Dari penelitiannya dan buku yang ditulisnya, “The Art of Spending Money: Simple Choices for a Happier Life,” Housel menyoroti beberapa wawasan menarik tentang mengapa mengejar terus-menerus dapat merugikan kebahagiaan kita.
Salah satu pelajaran yang disampaikan adalah tentang menghargai hal-hal biasa yang seringkali diabaikan. Seperti yang disampaikan oleh penulis Prancis Marcel Proust, mengalihkan fokus dari hal-hal yang mungkin tidak kita miliki kepada apa yang ada di hadapan kita dapat membantu meningkatkan kepuasan hidup. Belajar untuk menghargai kehidupan yang kita jalani saat ini, daripada terus-menerus mengharapkan hal-hal yang belum terwujud.
Housel juga menyoroti bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu dimiliki oleh orang-orang yang paling kaya, sehat, atau sukses. Orang yang paling bahagia adalah yang paling puas dengan apa yang dimilikinya dan siapa dirinya. Pengalaman nenek mertua Housel yang hidup sederhana dengan sedikit kekayaan menegaskan bahwa kepuasan bukanlah tentang memiliki banyak, tetapi tentang menghargai apa yang sudah ada.
Selain itu, Housel juga menyoroti pentingnya memiliki ekspektasi yang realistis dalam kehidupan. Memiliki ekspektasi yang rendah dapat menciptakan kekayaan psikologis yang jauh lebih berharga daripada kekayaan material. Mengenali bahwa kebahagiaan sejati berasal dari kesenjangan antara ekspektasi dan keadaan saat ini juga dapat membantu kita lebih menghargai hidup yang sedang kita jalani.
Poin penting yang ingin disampaikan adalah bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki segalanya, tetapi tentang merasa puas dengan apa yang sudah ada. Menemukan kepuasan dalam hal-hal sederhana, menghargai kehidupan yang sudah dimiliki, dan memiliki ekspektasi yang realistis dapat membantu kita meraih kebahagiaan yang sejati.
