Nasi putih memiliki peran penting dalam pola makan orang Indonesia. Menurut Mindy Patterson, seorang ahli gizi di Texas Woman’s University, nasi merupakan sumber karbohidrat yang cepat dicerna dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya, terutama bagi penderita diabetes. Namun, penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti dari Universitas Indonesia menemukan bahwa nasi dingin memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi, yang bermanfaat sebagai prebiotik bagi bakteri baik dalam usus.
Pati resisten dalam nasi dingin membantu mengatur nafsu makan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar gula darah setelah makan. Penelitian juga menunjukkan bahwa panas yang diberikan kembali pada nasi dingin dapat meningkatkan kadar pati resisten. Meskipun ada manfaat kesehatan yang signifikan dari mengonsumsi nasi dingin, tetap harus diwaspadai risiko keracunan makanan yang bisa disebabkan oleh bakteri seperti Bacillus cereus.
Dengan menjaga nasi matang dalam kondisi dingin semalam, kita dapat mengubah sifat nasi menjadi kaya serat yang baik bagi kesehatan. Selain itu, pati resisten juga dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengontrol berat badan. Meskipun ada beberapa risiko yang harus diwaspadai, nasi dingin atau dipanaskan kembali bisa menjadi pilihan makanan yang lebih sehat dan bergizi daripada nasi panas yang baru dimasak.
