Belajar Mengikuti Ajaran Tuhan Seperti T.D. Pardede, Menjadi Orang Terkaya di Indonesia

by -288 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai aliran kepercayaan menganjurkan agar umat senantiasa mengikuti ajaran-Nya. Jika dilakukan, maka niscaya berbagai kebaikan akan hadir menyertai. Salah satu buktinya dialami langsung oleh T.D. Pardede, pengusaha dan salah satu orang terkaya Indonesia.

Pria yang memiliki nama panjang Tumpal Dorianus Pardede dikenal sebagai pengusaha Indonesia tiga zaman. Dia memulai bisnis ketika masa pendudukan Jepang, lalu berlanjut ke era Orde Lama dan Orde Baru. Awalnya berbisnis tekstil, tapi perlahan mulai merambah ke industri pariwisata, perkebunan, hingga klub sepakbola.

Total, ada 26 perusahaan yang dipunyai dan beraset miliaran. Kesuksesan tersebut lantas membuat T.D. Pardede dianggap sebagai salah satu orang terkaya Indonesia pada 1980-an. Banyak orang menjulukinya sebagai ‘raja uang’ saking kaya raya.

Meski begitu, kesuksesan T.D Pardede bukan hanya dari kemampuan berbisnis, tapi juga berkat aksi sederhana: ikuti anjuran Tuhan.

Dalam tulisan para sahabatnya yang terhimpun dalam 75 Tahun Dr. T.D Pardede (1991) diketahui, pria kelahiran 16 Oktober 1926 ini memang dikenal sebagai umat Kristiani yang taat. Ketaatan ini kemudian menuntutnya untuk selalu percaya ada tangan Tuhan yang akan membantunya.

“"Dengan kepercayaan kepada Tuhan, kita akan mempunyai kebenaran untuk berjuang karena kita yakin akan perlindungan dan percaya akan pertolongan-Nya,” ungkap pengusaha asal Medan itu.

Rasa kepercayaan itu kemudian termanifestasi dalam filosofi bisnis bernama Walutama yang jadi landasan operasinya. Dalam Walutama, diketahui T.D Pardede mengikusertakan ajaran Yang Maha Kuasa dan meminta para karyawan menjalani perintah-Nya.

Isi Walutama antara lain: jujur, bersikap baik, kerja keras, rajin, hidup bersih, sehat, disiplin, dan paham kewajiban. Jika ini satu saja tidak dilakukan, maka roda bisnis dan kehidupan tak akan berjalan lancar.

Filosofi bisnis itu bukan hanya ucapan semata, tapi juga benar dilakukan oleh T.D Pardede. Ketika bekerja, misalkan, dia selalu datang pukul 8 pagi setiap hari, selalu berpenampilan rapih dan bersih, hingga senantiasa olahraga.

Namun, dia juga mengingatkan jika sudah sukses dan kaya raya, maka harus ingat bahwa rezeki berasal dari Tuhan. Alias jangan dihamburkan apalagi menyombongkan diri. Menurutnya, bisa saja Tuhan menarik kembali semua yang sudah diberikan kepada kita.

“Kita harus tetap mengingat bahwa amanat Tuhan itu setiap waktu akan diambil kembali kalau Tuhan menghendaki. Selama kekayaan dan harta itu masih berada di tangan kita, berarti bahwa Tuhan menghendakinya demikian,” tulis Pardede.

Maka, ujarnya, lebih baik harta digunakan untuk kemaslahatan orang banyak. Berkat filosofi bisnis demikian, T.D Pardede sangat dihormati di Sumatra Utara. Ucapannya benar-benar dia praktikkan dan hasilnya dirasakan masyarakat luas. Diketahui, dia aktif membangun rumah sakit, tempat ibadah, dan sekolah.

Kiprah T.D Pardede harus berhenti pada 18 November 1991 karena wafat di Singapura.