Harta karun yang tersebar di Indonesia menarik banyak orang untuk mengeksplorasinya. Salah satu pemburu harta karun yang sukses adalah Michael Hatcher, seorang bule yang memiliki profesi sebagai penjelajah lautan. Pada tahun 1975, Hatcher menemukan arsip Belanda tentang kapal karam masa VOC dan pemerintah Hindia Belanda, yang memicu minatnya untuk mencari harta karun.
Hatcher berhasil menemukan kapal VOC, Geldermalsen, yang tenggelam di perairan Karang Heliputan, Riau. Dari kapal tersebut, dia berhasil mendapatkan emas batangan dan porselin China yang bernilai puluhan juta dollar AS. Meskipun kegiatan ini ilegal, Hatcher berhasil menjual barang-barang yang ditemukannya dengan harga yang fantastis.
Keberhasilan Hatcher memicu semangat masyarakat Indonesia untuk juga mencari harta karun di dasar laut. Pemerintah pun ikut terlibat dalam upaya mengeksploitasi harta karun tersebut. Pada tahun 1989, Presiden Soeharto bahkan mengeluarkan Keppres No. 43 untuk membentuk tim khusus yang berburu harta karun di perairan Indonesia.
Hatcher juga berhasil mengeksplorasi kapal karam lainnya, seperti kapal asal Cina, Tek Sing, yang dianggap sebagai penemuan harta karun terbesar sepanjang sejarah. Meskipun demikian, pemerintah berhasil mencegahnya ketika dia mencoba untuk mengambil harta karun dari Dinasti Ming senilai US$200 juta di perairan Subang.
Kisah sukses Hatcher dalam mengeksploitasi harta karun di Indonesia menjadi inspirasi bagi orang-orang untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan serupa. Meskipun penuh tantangan dan bahaya, pencarian harta karun terus menjadi perhatian bagi banyak orang, termasuk pemerintah Indonesia.