Kisah Atlet yang Pernah Kaya, Namun Akhirnya Terpuruk dan Menderita

by -96 Views

Para atlet selalu menunjukkan hasil latihan yang totalitas untuk meraih medali di berbagai ajang olahraga, termasuk Olimpiade. Sukses meraih medali bukan hanya membawa kebanggaan pribadi, tetapi juga bonus.

Pada umumnya, para peraih medali akan menerima bonus dari pemerintah atau swasta. Prancis misalnya, memberikan bonus sekitar US$85 ribu hingga US$22 ribu tergantung dari perolehan medali. Indonesia juga memberikan bonus kepada atlet, seperti pada Olimpiade Tokyo 2020 dan SEA Games 2023.

Selain bonus dari pemerintah, atlet Indonesia juga sering mendapatkan hadiah dari pihak swasta dan berpartisipasi dalam acara hiburan untuk menambah cuan. Namun, atlet perlu memahami bahwa kehidupan atlet tidak selamanya bersinar, terutama setelah pensiun.

Contoh dari kasus Boris Becker, petenis Jerman yang sukses selama karier dan mendapat uang hingga US$50 juta namun mengalami kebangkrutan setelah pensiun. Begitu pula dengan Ellyas Pical, petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia tinju profesional, namun hidupnya juga mengalami penurunan setelah pensiun.

Hal ini menunjukkan pentingnya manajemen keuangan bagi atlet untuk memastikan keberlanjutan masa depan mereka setelah pensiun. Pemerintah Indonesia telah menyadari hal ini dan telah menyediakan layanan jaminan sosial dan literasi finansial untuk mendukung keberlanjutan masa depan atlet setelah pensiun. Dengan manajemen keuangan yang baik, diharapkan tidak akan ada lagi kabar atlet yang mengalami kebangkrutan setelah pensiun.