Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malaka 2024, Politisi PDI Perjuangan Mendorong Untuk Memilih Pemimpin yang Sesuai

by -879 Views

Malaka, NTT, deliknews – Politisi PDI – Perjuangan angkat bicara bahwa Pemilihan Bupati, Wakil Bupati Malaka, periode 2024 – 2029, pilihlah pemimpin yang tepat dan benar – benar memahami kebutuhan masyarakat petani.

Herman Seran; Salah satu politisi PDI – Perjuangan, juga mantan ketua Diaspora NTT mengatakan bahwa, sebelumnya warga desa Mota Ulun, Naas dan Maktihan tidak pernah mengalami kesulitan pengaliran air ke lahan persawahan para petani.

Namun, hanya karena terdampak dari terjadinya normalisasi saluran air yang mengalir dari sumber mata air Weliman, ke lahan persawahan para petani. Mengapa dikatakan masyarakat 3 desa mengalami kesulitan air yang mengalir ke lahan sawah para petani mereka?

Sebab; pada tahun 2017 atau 2018, terjadi normalisasi saluran air yang mengalir dari sumber air Weliman dengan kedalaman galian sekitar 7 Meter, dan lebar sekitar 10 Meter. Maka pengaliran air bebas ke hilir tembus ke muara laut.

Untuk normalisasi saluran sumber mata air Welimana tersebut, dilakukan oleh mantan Bupati Malaka, periode 2016 – 2021. Ungkap Herman Seran, putra asli Desa Maktihan, Rabu (23/10/2021) di dalam tenda kampanye Paket SN – FBN.

“Normalisasi saluran sumber mata air Weliman itu, merupakan pengrusakan dan membunuh para petani lahan basah. Bukan menghidupkan petani lahan basah 3 desa. Yakni; Mota Ulun, Naas dan Maktihan. Mengapa saya katakan membunuh para petani lahan basah di 3 Desa tersebut?

Karena dulu sebelum adanya normalisasi saluran dari sumber mata air Weliman, warga 3 desa itu, tidak pernah mengalami kesulitan air untuk mengalir ke lahan mereka.

Dengan demikian, saya nilai mantan bupati periode 2016 – 2021, datang dan calon kembali dalam helatan politik Pilkada 2024 dengan mengatakan cinta masyarakat petani, Ini merupakan pembohongan terhadap masyarakat petani,” beber Herman.

Tambah Herman Seran, Jikalau mantan Bupati Malaka periode 2016 – 2021, benar mencintai masyarakat petani dan memahami para petani, tentunya ia (manta Bupati) tidak melakukan penggalian saluran sedalam 7 m dan lebar 10 m, untuk membebaskan air mengalir hingga muara laut.

Tetapi, memikirkan bagaimana caranya, air mengalir ke lahan para petani sawah dengan mudah untuk digunakan dan dimanfaatkannya. Oleh karena itu, saya harapkan kepada keluarga besar, agar memilih calon Bupati, Wakil Bupati pada 27 November 2024, harus tepat dan benar.

Menurut Herman Seran, saluran dari sumber mata air Waliman itu, dibuat Empang (Tahak) agar pengaliran air dari sumber mata air Weliman bisa mudah mengalir ke lahan sawah petani. Kenapa akses air mudah mengalir ke lahan petani?

“Karena aliran air dari sumber mata air Weliman telah di Empang (tahak) sehingga akses air mengalir melalui saluran tersier yang dibuat oleh warga petani. Walaupun masih manual, tetapi akses pengalirannya lancar dan tidak terlepas air mengalir bebas ke hilir sampai muara laut. Tutup (Dami Atok)